Sergapreborn Sampit – Kalteng
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) menyebutkan, penyebab banjir di permukiman dan jalan-jalan protokol di Kota Sampit karena banyak aliran air yang tidak optimal dan dipenuhi sampah sehingga mengakibatkan sejumlah pemukiman terendam banjir.
“Untuk itu kita mendorong pemerintah daerah agar melakukan normalisasi sungai-sungai kecil tanpa terkecuali.
Karena sejauh ini sungai di dalam Kota Sampit kian mendangkal karena tidak pernah dilakukan pengerukan dan normalisasi,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kotim, M Kurniawan Anwar, Minggu 16 April 2023.
Menurutnya, meskipun pemerintah telah memperbaiki drainase di Jalan Tjilik Riwut, Achmad Yani dan MT Haryono, namun pemerintah diminta tidak melupakan kondisi sungai-sungai kecil yang juga berpengaruh terhadap ketinggian debit air di sekitar permukiman. “Karena meski sebagus apapaun drainase kalau anak sungai pembuangannya tidak dinormalisasi maka akan percuma, karena drainase akan mengalirkan air ke pembuangan,” ujarnya. Kurniawan mencontohkan, sungai kecil Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, saat ini alurnya sangat dangkal dan belum pernah tersentuh pengerukan menggunakan alat berat. “Kondisi seperti ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah, setidaknya dengan melakukan pemeliharaan melalui pengerukan.
Jika dibiarkan ,pendangkalan dipastikan akan semakin parah sehingga rawan memicu banjir di permukiman warga,” pungkasnya, (Kr)