Sungai Penuh

“Panen Padi Berkurang karena Saluran Irigasi Dipenuhi Sampah”

Kota Sungai Penuh -Sergapreborn

Hasil penelusuran awak media Sergapreborn didesa Tanjung Karang kec.Tanah Kampung Kota Sungai Penuh (17/7/2021) tampak sepanjang saluran irigasi yang ada dipenuhi sampah, bau menyengat bahkan saluran tidak terawat. Saluran ini pengawasan, perawatan dan pemeliharaan termasuk dalam jaringan DI Batang Sangkir.

Syaftuni Kades Tanjung Karang saat dikonfirmasi awak media Sergapreborn mengatakan,” Permasalahan sampah disaluran ini sudah sangat mencemaskan, sampah terlalu banyak, bahkan bangkai binatang pun ada, setiap hari warga mencium bau busuk. Kami sering melaksanakan Goro didesa tetapi sampah tidak berkurang bahkan bertambah, sampah tersebut merupakan sampah kiriman sepanjang saluran DI.Batang Sangkir. Jadinya air di saluran tampak hitam dan fungsi saluran irigasi tidak berjalan dengan baik. Pengairan sawah tidak bisa diatur sebagaimana yang kita inginkan. Dalam pantauan kami selama ini tidak ada petugas TPOP DI Batang Sangkir yang membersihkan jalur irigasi di desa kami padahal tanggung jawab mereka.”

“Kami sudah ke Dinas LH Kota Sungai Penuh untuk koordinasi dan minta solusinya membersihkan saluran irigasi tersebut. tapi sejauh ini belum ada tanggapan dan mereka mengatakan itu tanggungjawabnya Dinas Perkim bidang drainase. Kami pun ke Dinas Perkim tapi dengan rasa kecewa, jawabannya sekarang masa pandemi jadi dana tidak ada. Selanjutnya kami ke dinas PUPR bidang SDA tapi Kabid dan Kadis pada waktu itu sedang DL.”Ungkap Syaftuni.

Lanjut Kades Syaftuni,” Beberapa bulan yang lalu kami pernah ikut acara sosialisasi di PUPR kota Sungai Penuh yang berkaitan dengan pengairan, saluran dan sanitasi ( masalah limbah). Saat itu kami sudah sampaikan permasalahan desa dan dokumen pun sudah kami serahkan tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan.”

“Kami juga sudah mendatangi kantor TPOP DI Batang Sangkir di Simpang Aro, hanya ada petugas disana dan kami diminta untuk membuat proposal yang diajukan ke BWSS VI diJambi dan itupun sudah kami lakukan. Saat kami hubungi lagi petugas TPOP tersebut mengatakan akan koordinasi dulu dengan desa Pinggir Air Kumun karena desa itu adalah muara dari saluran dan muaranya lebih tinggi dari hulu. Serta terkendala anggaran untuk pelangsiran sampah ini tidak ada.”Jelas Syaftuni.

“Saya selaku pemerintahan desa sangat berharap kepada pemerintah baik Provinsi dan Kota Sungai Penuh apalagi pada saat ini dalam program 100 hari kerja Wako dan Wawako Sungai Penuh yang salah satunya program permasalahan persampahan. Mohon ada perhatian dan tindakan terhadap masalah yang desa kami hadapi.”Tutup Kades Tanjung Karang.

( SERGAPreborn KSP )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button