Sergapreborn Kota Sungai Penuh. Hari Selasa, 26/7/2022, Polres Kerinci mengadakan mediasi antara masyarakat desa Sungai Ning dan Pemkot Kota Sungai Penuh terkait Tempat Pembuangan Sampah RPT yang bertempat di aula Polres Kerinci. Hal ini dilakukan Polres Kerinci mengingat tinggi nya potensi konflik dan kerusuhan yang bakal terjadi antara Pemkot Sungai Penuh dengan masyarakat desa Sungai Ning atas tindakan pembuangan sampah yang telah mencemari sumber air masyarakat.
Hadir dalam acara mediasi ini Kapolres Kerinci, Dandim 0147/Kerinci, Wakil walikota, Sekda, Kepala dinas LH dan SKPD Kota Sungai Penuh, Kepala desa Sungai Ning, Kepala dusun, Koordinasi aksi masyarakat desa Sungai Ning dan tokoh masyarakat lainnya. Pada kesempatan tersebut perwakilan masyarakat desa Sungai Ning menyampaikan semua fikirannya, bahwa selama ini telah terjadi tekanan dari Camat Sungai Bungkal, dinas LH dan Pol PP Kota Sungai Penuh. Bahkan surat dukungan dari perwakilan masyarakat pada bulan Juni 2022 di kantor dinas LH diketahui akhir-akhir ini sudah di tanda tangani oleh Kapolsek Kota Sungai Penuh, Danramil 06 dan Kaban Kesbangpol meskipun tidak hadir waktu itu.
Menurut salah seorang perwakilan masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan, “Mediasi ini tidak membuahkan hasil karena dari pihak Pemkot menyampaikan bahwa Kota Sungai Penuh sekarang darurat sampah dan Pemkot tetap ngotot untuk membuka TPS di RPT sampai bulan Juli tahun 2022. Keluhan kami tidak didengar, kami merasa kecewa, dampak pencemaran lingkungan TPS di RPT bagi desa kami sangat besar. Kami tetap akan berjuang untuk desa kami dan kemungkinan dalam waktu dekat kami akan melakukan aksi massa yang lebih besar.”
Seusai acara mediasi di Polres Kerinci tidak satu pun pihak Pemkot Sungai Penuh bisa di konfirmasi terkait acara tersebut, sangat disayang kan acara mediasi di aula Polres Kerinci tertutup untuk awak media.
Kapolres Kerinci saat dikonfirmasi awak media menyampaikan, Polres Kerinci hanya sebagai mediator pelaksana.
( SERGAPreborn-bers )