Sergap Reborn

Proyek Tanggap Darurat Bencana Diduga Disunat Alias Tidak Sesuai Spek Perlu Di tinjau Ulang

Proyek
Tasikmalaya,Sergapreborn Proyek penanggulangan bencana tanggap darurat yang merupakan kegiatan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang di danai oleh Pemerintah dengan harapan tepat sasaran serta kualitas terjamin sesuai setandar teknis, dan berdasarkan spech yang semestinya, agar tidak menimbulkan permasalahan yang mengakibatkan gagal bangunan hingga berdampak terhadap keuangan Negara dirugikan,

Seperti hal nya yang terjadi di lokasi Desa Sundawenang tepatnya di kampung Genteng Cibuleud RT 09/03, kecamatan Salawu, kabupaten Tasikmalaya, yakni pekerjaan pasangan batu bronjong yang dinyatakan selesai sekitar usia 1 Bulan lebih malah kejadian ambrol alias gagal bangunan, hal itu diduga kuat akibat kesalahan saat pelaksanaan tidak berdasarkan aturan teknis yang semestinya serta kurangnya pengawasan, sehingga terkesan orang Dalam ikut bermain, demikian ungkap narasumber “Asep” kepada “Sergap baru-baru ini dilapangan.

https://sergapreborn.id/wp-content/uploads/2022/08/VID-20220821-WA0048.mp4
Kepala Bidang BPBD dan selaku PPTK “Kurnia” saat di kompirmasi awak media di ruangan nya

Menurut “Asep” selain itu masih banyak lagi dilokasi lain yang perlu diperhatikan demi menjaga kualitas dan kuantitas agar tidak ada lagi kejadian yang serupa, terutama untuk kegiatan yang sama melalui BPBD Kabupaten Tasikmalaya, diantaranya kegiatan tanggap darurat bencana pekerjaan pemasangan batu bronjong yang beralamat di lokasi sungai wilayah mangunreja tepatnya samping Mesjid Agung, yang diperkirakan anggaran nya cukup besar, namun hal itu perlu ditinjau ulang ke lapangan, diduga kuat hasil pekerjaan nya tidak berkualitas, pasalnya pasangan kawat bronjong yang mengunakan dari bahan manual biasa, tampak diantara jajaran batu pasangan kurang mengikat atau mengunci, hingga dinilai pekerjaan nya tidak maksimal, dan selain itu juga ada pemasangan yang ditumpangkan pada tembok pasangan lama hingga terkesan dipaksakan.

Lebih jauh dirinya berharap terkait dengan dugaan tindakan penyimpangan tersebut kepada pihak yang berkompeten dibidangnya agar turun tangan guna menindak tegas siapapun orangnya tanpa pandang bulu, jangan sampai hasil pekerjaan asal jadi bisa diterima dan dibayar begitu saja, jika dibiarkan akan mengancam terhadap kurugian keuangan Negara.

Kepala Bidang BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga selaku PPTK kegiatan penanggulangan tanggap darurat “Kurnia” saat ditemui “Sergap” Senin (15/08) di ruang kerjanya membenarkan, mengenai kegiatan tanggap darurat bencana di lokasi Sundawenang dinilai adanya kesalahan hingga pasangan batu bronjong terjadi ambrol, namun itu dipastikan agar segera diperbaiki. Untuk kegiatan dilokasi lain mengenai pekerjaan di wilayah Mangunreja saat ini dinyatakan hasil pekerjaaan nya belum diterima, hingga sampai sekarang waktu pembayaran nya pun belum bisa dipastikan, dan nilai anggaran nya juga merupakan “biaya tak terduga” (BTT).

Tampak kejadian ambrol hasil pekerjaan di lokasi Sundawenang

“Saya masih mempertimbangkan hasil pekerjaan tersebut, pasalnya sudah banyak yang memberikan informasi mengenai hal itu, maka kami belum bisa memastikan secara jelas, baru rencana minggu ini kami akan meninjau sekaligus pemeriksaan, belum lagi nanti bakal diperiksa oleh pihak inspektorat, dan tidak hanya cukup satu kali atau dua kali ke lokasi, maka apabila hasil pekerjaan nya kurang tepat akan dilakukan proses perbaikan terlebih dahulu, karena bila tidak diperbaiki kemungkinan akan ada penangguhan sehingga pembayaran pun bisa dibatalkan,mengingat anggaran pemerintah keuangan negara jangan sampai cuma-cuma atau tidak tepat sasaran.

“Kami saat ini belum lihat secara pisik,hanya kalau menurut laporan dari pengawas juga dari rekan-rekan yang lain memang ada beberapa hal yang perlu di sikapi, dan kami saat ini belum bisa menerima hasil pekerjaan itu, pasalnya harus dilakukan pembenahan hingga wajib diperbaiki”.

poto lokasi

“Kalau ditanya siapa kontraktornya dan nama perusahaannya saya lupa”, ungkapnya.
(Adhera)

Exit mobile version