Sergapreborn Sungai Penuh Beredarnya Screnshot pesan Whatsapp dari Kabid Manajemen lalu lintas dan angkutan Kota Sungai Penuh yang bernama Ahmad Fauzi dengan salah seorang anggota Ojek penerima bantuan dampak inflasi tahun 2022, yang bernada angkuh dan ancaman, Chat WhatsApp tersebut dalam bahasa Kerinci : Bialah dakdo kami ngarap dengan iko itu samo dengan nolong anjek tajepit, kalu tahun isuk bisa rombongan iko toh dapat krak talingok akau. Sudah jadi catatan kami rombongan Iko.
( Biar lah kami tidak mengharap sama kalian, sama dengan menolong anjing terjepit, kalau tahun besok bisa rombongan kalian dapat potong telinga aku. Sudah jadi catatan kami rombongan kalian. ) Chatting tersebut diduga permintaan istilahnya uang rokok karena verifikasi penerima bantuan dampak inflasi ada di bidang Ahmad Fauzi.
Saat di konfirmasi awak media SERGAPreborn di ruang kerjanya hari Rabu, 4/1/2023, Ahmad Fauzi menyampaikan, bahwa, “Dampak inflasi akibat dari kenaikan BBM pada tahun 2022 Pemerintah menyalurkan bantuan kepada tukang ojek di Kota Sungai Penuh. Bantuan tersebut ada anggaran dari provinsi dan dari Kota Sungai Penuh untuk bulan Oktober, November dan Desember.”
“Penerima untuk provinsi ada 805 orang untuk 3 bulan Rp 324.000,00,- ( tiga ratus dua puluh empat ribu rupiah ). Walikota minta 2000 orang untuk penerima bantuan Pemkot, namun setelah pendataan tidak mencukupi kuota sehingga penerima bantuan provinsi mendapat juga bantuan dari Pemkot untuk bulan November dan Desember, sedangkan penerima bantuan dari Pemkot mendapatkan 3 bulan. Sehingga total Penerima bantuan Pemkot menjadi sebanyak 1482 orang, anggaran yang diterima untuk 3 bulan sebesar Rp 900.000,00,- ( sembilan ratus ribu rupiah ).” Ujar Ahmad Fauzi.
“Terkait pesan What’s App itu memang saya tulis kepada salah seorang penerima. Namun saya tidak pernah menerima dalam bentuk apapun.” Ungkap Kabid Managemen lalu lintas dan angkutan Kota Sungai Penuh.
Sikorman seorang aktivis angkat bicara, “Tidak seharusnya seorang pejabat menyampaikan seperti dalam pesan What’s App itu, apalagi ada bahasa yang tidak enak didengar “anjing” dan terkesan ada ancaman, apapun alasannya. Sebagai pemangku jabatan, etika, tingkah laku ucapan akan melekat di kehidupan sehari-hari. Jangan sok dengan jabatan sehingga bisa sewenang-wenang bicara. Dana bantuan yang di berikan bukan dari saku pribadi Ahmah Fauzi, sesuai dengan tupoksi nya hanya sebagai pelaksana pendataan dan verifikasi. Jadi bertindaklah dengan baik, jaga bicara dan etika, kalau tidak bisa juga, mundur saja jadi pejabat.” Tegas Sikorman.
Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Sungai Penuh saat di hubungi awak media untuk di minta tanggapannya hari Kamis, 5/1/2023 dalam pesan What’s App menyampaikan, “Aku dak ado nian ikut campur masalah ini, langsung bae tanyo dengan nyo Fauzi.”
( Sergapreborn-bers )