Sergap Reborn

Surat Cinta untuk Alm Akidi Tio

Opini Nasional – Sergapreborn

Oleh : Mukhlis el-Rifqi
(Pertapa Sufi Jalanan )

“Koh Tio, semoga engkau tersenyum di alam sana. Kebajikanmu selalu berkesan di hati masyarakat Indonesia. Aku yang lahir dari marga Thio ikut berbahagia karena sejak dahulu kala marga Tio dikenal senang berbagi dan ulet. Aku belum mampu mengikuti jejakmu, Koh, “

Salamku: Thio Putra

Itu salah satu ungkapan warga keturunan marga Thio. Berbicara marga di kalangan Tionghoa, pasti ada ratusan marga yang hidup di Indonesia. Ratusan tahun mereka hidup dan berbisnis hingga menjadi orang sukses. Jiwa perantau mereka menjadi spirit perjuangan memperbaiki derajat kehidupan.

Sosok Akidi Tio telah membuktikan dirinya berhasil menjadi sosok yang sukses dan dermawan. Selama hidupnya Akidi Tio, kata dokter pribadinya, selalu menyisihkan hartanya untuk fakir miskin dan kaum jompo.

Bahkan setelah ia tiada pun, ia masih mewariskan uang derma senilai Rp 2 trilyun di tabungan. Ini tentu saja menyentak kesadaran publik Indonesia.

Semua mata anak bangsa menyorot ke Dinasti Akidi Tio. Ada yang kagum, memuji dan menggosip seputar pusingnya menyalurkan dana Rp 2 T. Seperti paduan suara, BuzzeRp yang tak dikenal ahli filantropis pun menggoreng viralnya Akidi Tio. Tentu saja dengan bahasa nyinyir membandingkan dengan para tokoh Islam yang berwajah Arab.

Semua orang berkomentar dan kagum atas kedermawanan dinasti Akidi Tio. Mereka terkesima oleh besarnya nilai sumbangan. Bayangkan orang yang bukan ahli berderma menuliskan perjalanan Akidi Tio yang dermawan. Itulah yang terjadi sampai Bos Jawa Pos H. Dahlan Iskan menulis serba serbi dinasti Akidi Tio di koran Disway dan grup Jawa Pos.

Dalam beberapa pekan ini gerakan filantropis yang digalang warga keturunan Tionghoa menyentak dan mengagetkan. Mereka muncul bagaikan malaikat penyelamat keadaan genting akibat pandemi Covid19.

Pertanyaan buzzer dengan nada nyinyir bilang, ” Kemana kalian konglomerat pribumi kok diam saja? Mana kepedulian kalian?,”

Bukan hanya konglomerat pribumi yang tersindir. Para pembesar negara juga mestinya malu, sebab mereka selama ini hanya numpang keren di program bansos pemerintah. Mana uang pribadi kalian yang disumbangkan?

(***)

Exit mobile version