Belitung Timur

Camat Manggar Buka Rembuk Stunting

Sergapreborn Beltim – Pemerintah Kecamatan Manggar berkomitmen untuk menanggulangi permasalahan stunting melalui berbagai program yang direncanakan.

“Saya mengapresiasi terlaksananya acara rembuk stunting Kecamatan Manggar. Percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kecamatan Manggar. Semoga melalui acara ini tercipta komitmen bersama serta program yang dirancang dapat direalisasikan dengan baik,” kata Camat Manggar Herri Susanto saat membuka acara rembuk stunting Kecamatan Manggar di Kantor Camat Manggar, Selasa (1/8).

Camat Herri menjelaskan tujuan kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk berkoordinasi, bersinergi, dan sinkronisasi dengan pemangku percepatan penurunan stunting.

“Apa yang jadi kesepakatan dan dilakukan di tingkat desa, kita bahas bersama dalam forum ini sehingga ada kesepakatan terkait intervensi stunting di desa. Upaya ini bertujuan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal,” ungkap Herri.

Sementara itu Kepala Puskesmas Manggar yang diwakili Atien Gultom mengapresiasi dan terima kasih kepada perangkat desa, bidan desa, orangtua dan masyarakat yang sudah melaksanakan kegiatan peduli penurunan resiko stunting seperti sosialisasi dan sebagainya.

“Terimakasih kepada seluruh perangkat desa, bidan desa dan masyarakat untuk kita bersama-sama berkomitmen menekan angka stunting di wilayah Kecamatan Manggar. Dalam rembuk ini kita bahas permasalahan yang ada dan hasilnya akan dibawa ke tingkat kabupaten,” ujar Atien Gultom dalam sambutannya.

Perlu diketahui, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Belitung Timur Nomor 188.45-230 Tahun 2022 Tentang Pembentukan Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Belitung Timur terdapat 4 desa lokus stunting tahun 2023 di Kecamatan Manggar yakni Desa Kelubi. Desa Padang, Desa Kurnia Jaya dan Desa Baru.

Dari data tersebut, Pemerintah Kecamatan Manggar melakukan penanganan stunting yakni intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, dan pemantauan tumbuh kembang anak.

Sedangkan Intervensi sensitif merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan. Intervensi sensitif terbagi menjadi 4 (empat) jenis yaitu penyediaan air minum dan sanitasi, pelayanan gizi dan kesehatan, peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta peningkatan akses pangan bergizi. (Vn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button