Bandung

Bandung di Intai Bahaya Kebakaran dan Bencana, RUMAH GAGASAN Bertindak

Bandung, Sergapreborn Menindaklanjuti hasil audiensi dengan DISKARPB Kota Bandung perihal Penanggulangan Kebakaran yang berbasis pada Analisis Risiko Bahaya Kebakaran dan Penanggulangan Bencana di Kota Bandung maka pada hari Senin 18 April 2022, Team RUMAH GAGASAN BANDUNG melakukan Audiensi dengan Ketua DPRD Kota Bandung yang diterima langsung oleh Ketua DPRD Kota Bandung Bpk. H. Teddy Rusmawan A.T.,M.M., di Kantor Ketua DPRD Kota Bandung , Jl. Sukabumi No. 30 Bandung.

Dalam kesempatan audiensi dengan Ketua DPRD Kota Bandung, Cakra Ketua Rumah Gagasan Bandung memaparkan temuan potensi – potensi Kebakaran dan Penanggulangan Bencana di Kota Bandung serta memberikan laporan terkait hasil audiensi dengan DiskarPB Kota Bandung.

Pentingnya Kota Bandung memiliki Peta Bahaya Kebakaran (Fire Hazard Mapping) yang hingga saat ini belum dimiliki oleh Kota Bandung sebagaimana diatur di dalam PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 982 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN , Fire Hazard Map ini seharusnya berfungsi sebagai acuan :
• PERENCANAAN INFRASTRUKTUR , Saat merencanakan pembangunan di area berisiko tinggi untuk kebakaran
• STANDAR BANGUNAN DAN PERATURAN , untuk memasukkan persyaratan khusus konstruksi gedung tinggi di area yang berisiko tinggi terhadap kebakaran
• TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KEBAKARAN, struktur komando terpadu untuk menentukan tujuan, mengidentifikasi strategi, membangun hubungan komunikasi dan menetapkan tugas dan fungsi untuk melindungi kehidupan dan property
• PANDUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KESELAMATAN PARA PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN, memastikan Perimeter aman, waktu tersisa pada potensi runtuhnya bangunan dari waktu response yang tersedia, dll

Dalam mewujudkan Visi Kota Bandung yang UNGGUL , NYAMAN tentu saja Peta Bahaya Kebakaran ini menjadi pedoman bagi masyarakat untuk melakukan Mitigasi terhadap potensi Kebakaran di wilayahnya, sedangkan bagi Investor menjadi acuan mitigasi dan proteksi terhadap investasinya di Kota Bandung.

Bahaya kebakaran bukan hanya dipicu oleh kelalaian manusia, tetapi dapat berhubungan dengan jenis bencana lainnya : Bencana alam, Bencana non-alam dan Bencana Sosial. Saat ini dirasakan bahwa belum adanya singkronisasi antar kedinasan di Pemerintahan Kota Bandung dalam mengatasi potensi-potensi Bahaya Kebakaran dan Potensi Bencana lainnya. Seakan-akan tiap kedinasan asyik dengan programnya masing-masing yang kebanyakan program-program tsb, tidak dapat dievaluasi kebermanfaatannya kepada masyarakat di Kota Bandung alias menjadi seremonial-seremonial mengawang-ngawang saja. Yang sering kali Cakra mengkiaskan hal ini sebagai ; Berbicara Langitan, Pelaksanaan Leungiteun Arah, Bukti nyata Laleungitan.

Jika pemerintah Kota Bandung belum memiliki aturan ataupun pedoman pada sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungannya mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan pembangunan sampai pada tahap pemanfaatan, sehingga bangunan gedung senantiasa andal dan berkualitas sesuai dengan fungsinya terselenggaranya fungsi bangunan gedung dan lingkungan yang aman bagi manusia, harta benda, khususnya dari bahaya kebakaran, sehingga tidak mengakibatkan terjadinya gangguan kesejahteraan sosial dapat merujuk detailnya pada PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 26/PRT/M/2008 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN yang mengatur juga bahwa setiap orang atau badan hukum termasuk instansi Pemerintah dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung untuk wajib memenuhi persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan menteri ini.

Pemerintah Kota Bandung sebelum menerapkannya pada masyarakat luas haruslah menerapkan pada dirinya sendiri dahulu sebagai contoh kepada masyarakat. Bagaimana penerbitan SLF (Sertifikat Laik Fungsi) saat ini dalam persyaratan IMB Kota Bandung, apakah sudah mengacu pada Permen PUPR ini ?, sehingga kejadian RSUD Bandung Kiwari mengalami kebakaran, Selasa (5/4/2022) tidak perlu terjadi.

Berdasarkan data yang di keluarkan oleh NFPA (National Fire Protection Association) pada Februari 2022 lalu, >50% penyebab kebakaran disebabkan oleh Electrical Failure or Malfunction ( Kegagalan Teknologi ??? ) sedangkan di Kita selalu diberitakan bahwa faktor penyebab adalah Short Circuit (Konsleting Listrik), benarkah analisa ini ? , bagaimana upaya Pemerintah Kota Bandung dalam melakukan pencegahan maupun proteksi dari Kegagalan teknologi ini ?

Memang ini bukan suatu pekerjaan yang mudah dalam mengatasinya dan merupakan PR besar, harus diperkuat fungsi-fungsi dan peranan Pengurangan Risiko Bencana di Kota Bandung, kata Nandang (Pembina Rumah Gagasan) yang juga berperan aktif di Inklusifitas dan Dewan Pakar Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Bandung.

Ke-ekslusifan para pimpinan kedinasan , prosedural yang berbelit-belit juga menjadi suatu hambatan dalam melakukan perbaikan di Kota Bandung , timpal Jossep (Pembina Rumah Gagasan) yang juga saat ini menjadi Staf Ahli di KLHK.

Rumah Gagasan sedang mengembangkan program 5 juta Jawara Tangguh Bencana sebagai wadah bela negara yang sudah kami ajukan ke Kementrian Pertahanan RI, Jawara bukan hanya mampu membela diri dari serangan lawan, tetapi mampu mengantisipasi setiap potensi yang membahayakan disekitar kita yaitu Bencana, Dedy (DPP Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia)

Rumah Gagasan Bandung siap untuk berkolaborasi dalam elemen Pentahelix bersama-sama dengan Pemerintah untuk kebermanfaatan banyak pihak. Kota Bandung harus banyak berbenah diri, dengan dilantiknya Walikota baru (kang Yana) hari ini Senin (18/04/2022) harus berani mengambil sikap dalam melakukan perubahan dan perombakan sistem dan SDM jajarannya pada sisa masa jabatan ini, tutur Cakra kepada awak media.

Sambutan sangat baik dan ketertarikan dari Ketua DPRD Kota Bandung pada gagasan-gagasan yang disampaikan pada saat audiensi ini, gagasan – gagasan seperti ini lah yang diperlukan sebagai bahan masukan dan evaluasi kinerja pemerintahan Kota Bandung, gagasan – gagasan ini untuk diteruskan pada Komisi terkait serta Balitbang, tutup Teddy. 

R1

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button