Nasional
Trending

Analisis Digitalisasi Desa Dampak Fositif Dan Negatif

Sergapreborn Nasional

  1. Analisis Kelebihan dan kekurangan  Aplikasi E office desa Dan Web Desa Dari Sudut Pandang User :

Pemanfaatan digitalisasi di berbagai sektor membuat surat-menyurat konvensional beralih menjadi persuratan online. Anda yang tertarik menggunakan e-Office perlu tahu kelebihan dan kekurangan persuratan online dalam proses komunikasi dan pertukaran dokumen di dunia bisnis maupun pemerintahan.

Kelebihan Persuratan Online

Persuratan online melalui aplikasi surat menyurat memiliki berbagai kelebihan yang bisa membantu Anda dalam mengembangkan bisnis ataupun meringankan pekerjaan. Apa saja kelebihannya?

Efisiensi Tempat, Waktu dan Biaya

Penghematan menjadi kelebihan utama dari persuratan online. Pertama, Anda tidak butuh tempat untuk menyimpan arsip. Kedua, waktu untuk mengirim dan menerima surat lebih cepat karena akses internet.

Ketiga, biaya untuk aplikasi e-office juga cenderung lebih murah jika Anda bandingkan dengan surat konvensional. Anda tidak perlu mencetak surat, membeli materai, ataupun mengirim melalui kurir.

Aksesibilitas dan Mobilitas

Persuratan online memungkinkan pengguna untuk mengakses surat atau dokumen kapan saja dan di mana saja, asalkan terhubung dengan internet. Hal ini memudahkan pengguna yang berada di tempat jauh atau dalam perjalanan.

Aplikasi surat menyurat yang berbasis cloud juga memungkinkan pengguna untuk menyimpan dokumen secara aman dan teratur.

Aman

Aplikasi surat menyurat umumnya dilengkapi dengan fitur keamanan sehingga kerahasiaan bisa terjaga. Setiap aplikasi tentunya juga memiliki fitur keamanan yang berbeda. Ada yang hanya satu lapis maupun lebih dari satu. Anda bisa memilih sesuai kebutuhan.

Pihak yang bisa mengakses aplikasi juga bisa dibatasi sesuai kebijakan perusahaan sehingga lebih aman dan kerahasiaan terjaga.

Ramah Lingkungan

Persuratan online memungkinkan Anda berkomunikasi tanpa menggunakan kertas. Ini artinya aplikasi e-office lebih ramah lingkungan.

Mungkin jumlah pohon yang perlu ditebangi sebagai bahan baku kertas tidak berkurang signifikan, namun perusahaan telah ikut serta mengurangi demand kertas

Kekurangan Persuratan Online

Kelebihan dan kekurangan persuratan online mungkin terbilang tidak imbang. Mengingat, kelebihannya ada 4 sementara persuratan online dari aplikasi e-office hanya memiliki dua kekurangan utama yakni:

Risiko Salah Kirim

Pengiriman surat yang terlalu mudah bisa membuat Anda mengirim email kepada orang yang salah ataupun isi surat yang tidak sesuai. Untuk mengantisipasi kekurangan ini, Anda hanya perlu memastikan crosscheck surat sebelum dikirim.

Tidak Ada Isyarat Non Verbal

Persuratan online yang merupakan bentuk komunikasi tertulis bisa menyulitkan Anda memberi isyarat non verbal. Untuk itu, pastikan membuat surat secara spesifik agar tidak ada miss communication atau salah tanggap dari pihak lain.

Dari daftar kelebihan dan kekurangan persuratan online di atas, tentunya aplikasi e-Office sangat penting bagi keberlangsungan bisnis. Anda bisa memanfaatkan kelebihannya dan mengantisipasi dampak kekurangannya dengan langkah yang lebih baik lagi.

 

2. Analisis Dampak Positif Dan Negatif Digitalisasi desa :

Perkembangan teknologi digital telah memberikan dampak positif dan negatif terhadap masyarakat, khususnya kepada generasi milenial dan generasi Z (generasi yang lahir pada rentang 1996 hingga 2012).

Dampak positif terknologi digital antara lain mempercepat komunikasi dan mempermudah  pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya antara lain menumbuhkan individualisme, fitnah, dan sikap anti sosial.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini, dalam Webinar Literasi Digital Kecakapan dan Literasi Digital untuk Generasi Milenial, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (DJIKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bekerja sama dengan DPR RI, di Jakarta, Kamis (19/7/2022).

“Sangat diperlukan kecerdasan digital menyikap kemajuan teknologi, utamanya dari generasi Z dan milienial yang jumlahnya mencapai 67,69 persen dari populasi penduduk Indonesia,” kata Jazuli.

Jazuli mendorong agar generasi milenial dapat memiliki kecakapan digital melalui literasi data dan teknologi.

“Generasi milenial harus menguasai teknologi digital dan jangan menjadi korban,” katanya.

Legislator dari daerah pemilihan Banten II (Kab. Serang, Kota Cilegon, dan Kota Serang) ini menuturkan, kemajuan teknologi digital juga berdampak terhadap infiltasi atau penyusupan paham asing seperti liberalisme atau paham kebebasan.

Menurut Jazuli, selain liberalisme, terorisme dan komunisme harus diwaspadai oleh masyarakat.

Jazuli menuturkan, perlunya  benteng yang kuat agar tidak menjadi korban kemajuan teknologi.

Jazuli  menambahkan, saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari Indoensia berada di peringkat 107 dari 189 negara, dan Indeks Daya Saing berada di peringkat ke-50.

“Kita harus bekerja keras agar IPM yang dimiliki Indonesia bisa membaik, dan salah satunya dengan menambah pengetahuan dan minat baca,” katanya.

 

Teknologi adalah alat yang hebat, tetapi tidak akan pernah menggantikan kebermaknaan hubungan manusia.” – George Lucas

Grameds, saat ini kita hidup di era digital yang serba mudah karena adanya perkembangan teknologi yang sifatnya masif.Teknologi telah menjadi pendorong utama transformasi masyarakat modern, membawa dampak positif dan negatif yang signifikan. Di satu sisi, kemajuan teknologi memberikan kemudahan dalam lalu lintas informasi, mempercepat  komunikasi, dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor. Inovasi dalam bidang kesehatan, seperti teknologi medis canggih, telah menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup umat manusia. Sementara itu, dalam ranah ekonomi, teknologi memicu pertumbuhan bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru.

Teknologi juga dapat membantu manusia untuk mempermudah segala aspek kehidupan. Namun, layaknya belati bermata dua, teknologi juga memiliki dampak negatif dalam penerapannya, Grameds. Ketergantungan terhadap teknologi dapat menciptakan kesenjangan digital, dengan beberapa komunitas atau individu kesulitan mengakses sumber daya digital. Selain itu, kekhawatiran terkait privasi semakin meningkat dengan berkembangnya hacking dan phising yang melibatkan informasi pribadi. Kemajuan teknologi juga membawa risiko keamanan siber, dengan potensi serangan dan ancaman terhadap sistem informasi.

Teknologi merujuk pada penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis, terutama dalam konteks pengembangan perangkat, mesin, peralatan, sistem, atau metode untuk memecahkan masalah tertentu atau memenuhi kebutuhan manusia. Ini mencakup segala sesuatu dari roda, penemuan awal manusia, hingga teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, komputer, dan telekomunikasi.

Teknologi melibatkan penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk menciptakan produk atau proses yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat atau industri. Teknologi terus berkembang dan mengalami inovasi seiring berjalannya waktu, menciptakan perubahan signifikan dalam cara kita hidup, bekerja, dan berkomunikasi.

Berbagai bidang teknologi meliputi teknologi informasi, teknologi komunikasi, teknologi medis, teknologi energi, dan banyak lagi. Perkembangan teknologi memiliki dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, membawa perubahan dalam budaya, ekonomi, pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Seperti yang tertuang dalam buku Transformasi Digital Demi Kelincahan Bisnis karya Peter Abraham di bawah ini.

 

Dampak Positif Teknologi

Seperti yang telah kita ketahui, teknologi memiliki dampak positif yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Beberapa dampak positif teknologi antara lain sebagai berikut:

1. Kemudahan Akses Informasi

Teknologi, khususnya internet, telah memberikan akses yang lebih mudah dan cepat terhadap segala jenis informasi. Orang dapat mengakses berbagai sumber informasi dari berbagai belahan dunia dengan cepat dan efisien.

2. Kemajuan dalam Bidang Kesehatan

Teknologi medis telah meningkatkan diagnosa, pengobatan, dan perawatan kesehatan secara lebih akurat. Alat pencitraan medis, robot bedah, dan aplikasi kesehatan digital adalah contoh teknologi medis yang memberikan manfaat besar bagi manusia saat ini.Sistem Informasi Manajemen yang dipakai di rumah sakit juga memudahkan pasien dalam proses pendaftaran serta administrasi, serta memudahkan pihak rumah sakit untuk mengakses rekam medis secara lebih cepat dan aman.

3. Peningkatan  Komunikasi

Teknologi  komunikasi, seperti ponsel dan platform media sosial, telah mengubah cara orang berkomunikasi. Teknologi Ini memudahkan orang untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan kolega, bahkan dari jarak jauh. Mereka bisa bertukar informasi berupa panggilan suara atau panggilan video satu sama lain.

4. Kemajuan dalam  Pendidikan

Teknologi telah memperluas akses  pendidikan dan menyediakan alat pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran online, sumber belajar digital, dan platform e-learning telah memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan personal. Digitalisasi ini sangat membantu terutama saat pandemi COVID-19 berlangsung di seluruh dunia. Semua sekolah melakukan aktifitas sekolah daring dikarenakan aksesibilitas yang terbatas.Meskipun pandemi telah mereda, e-learning tetap menjadi pilihan beberapa siswa dan pengajar baik di sekolah formal atau informal.

5. Peningkatan Produktivitas

Dalam dunia bisnis, teknologi telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerja. Otomatisasi proses bisnis, perangkat lunak manajemen proyek, hingga alat kolaborasi online membantu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan mereka.

6. Inovasi dalam Industri

Teknologi dapat mendorong inovasi di berbagai industri. Perkembangan dalam rekayasa, manufaktur, dan desain produk telah menciptakan barang dan layanan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

7. Teknologi Ramah Lingkungan

Inovasi teknologi juga mencakup solusi untuk masalah lingkungan. Pengembangan energi terbarukan, teknologi hijau, dan pemantauan lingkungan membantu dalam meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem.

8. Kemudahan Transportasi

Teknologi dalam transportasi, seperti GPS, kendaraan otonom, dan layanan ridesharing, telah meningkatkan kemudahan perjalanan dan mengoptimalkan sistem transportasi yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Perjalanan jauh lebih mudah serta akurat serta maraknya transportasi online yang sudah tersebar di kota-kota besar memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Selain memudahkan mobilitas masyarakat, digitalisasi dalam aspek transportasi dapat membuka lapangan pekerjaan.

9. Pengembangan Komunitas Online

Teknologi memungkinkan pembentukan komunitas online di mana orang dapat berbagi minat, pengetahuan, dan pengalaman. Ini menciptakan konektivitas global dan mendukung kolaborasi di tingkat internasional.

10. Peningkatan Hiburan

Kemajuan dalam teknologi hiburan, seperti permainan game, video online, streaming musik, dan konten digital lainnya dapat  memberikan lebih banyak pilihan hiburan & interaksi bagi penggunanya.

Dampak positif ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, membuka peluang usaha, meningkatkan efisiensi, dan mendukung perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Namun, perlu diingat bahwa sambil mengapresiasi dampak positifnya, perlu juga memperhatikan dan mengelola dampak negatifnya. Tak salah jika kita merenungi apakah digitalisasi ini layak kita ikuti atau tidak, seperti yang tertulis dalam buku Sihir Gawai Renungan Filosofis Sufistik Era Digital berikut.

Dampak Negatif Teknologi

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, ada beberapa dampak negatif yang juga perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari teknologi:

1. Kesenjangan Digital

Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Kesenjangan digital adalah suatu kondisi perbandingan antara seseorang memiliki akses dan kompetensi teknologi yang baik dengan mereka yang tidak. Misal, masyarakat kota lebih mudah mengakses teknologi dibandingkan masyarakat desa yang koneksi internet masih terbatas.

Kesenjangan digital juga bisa dikarenakan perbedaan tingkat ekonomi. Tidak semua kalangan masyarakat bisa memiliki perangkat elektronik, sehingga mereka yang terkendala ekonomi tidak bisa merasakan perkembangan digital.

Kesenjangan digital juga bisa dikarenakan perbedaan tingkat  pendidikan. Tidak semua orang bisa menggunakan teknologi dengan sebagaimana mestinya karena merasa “gaptek”. Banyak masyarakat di semua lapisan yang perlu diedukasi terkait digitali agar lebih melek teknologi guna meningkatkan taraf hidup dan kualitas manusia yang lebih kompeten.

2. Ketergantungan

Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi, terutama di kalangan generasi muda, dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecanduan gadget dan gangguan tidur. Selain itu, ketergantungan pada teknologi juga dapat mempengaruhi keterampilan sosial dan interaksi manusia. Ketergantungan akan game online yang kini marak di kalangan pelajar juga sangat dirasakan oleh para orang tua hingga sekolah. Pelajar cenderung tidak fokus dan nilai akademis yang tidak maksimal.

3. Kekhawatiran Privasi

Teknologi sering melibatkan pengumpulan dan pengolahan data pribadi. Ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi individu dan kemungkinan penyalahgunaan data oleh pihak ketiga, seperti perusahaan atau pemerintah.

Praktik hacking atau kegiatan terkait dengan pengaksesan, modifikasi, atau pengeksploitasian sistem komputer atau jaringan sudah marak terjadi di instansi pemerintah atau perusahaan di seluruh dunia. Yang mengejutkan lagi, para hacker (peretas) tak memandang usia. Banyak dari mereka yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa yang berhasil membobol situs-situs besar karena misi tertentu atau iseng belaka.

4. Ketidakamanan Siber

Peningkatan penggunaan teknologi juga diikuti oleh peningkatan ancaman keamanan siber di dunia. Serangan peretasan, virus komputer, dan pencurian data dapat merugikan individu, perusahaan, dan bahkan infrastruktur di seluruh negara.

5. Pengangguran Teknologi

Automatisasi dan robotisasi dalam industri dapat menggantikan pekerja manusia hingga bisa menyebabkan pengangguran yang cukup besar. Hal Ini memerlukan adaptasi masyarakat terhadap perubahan ekonomi dan pekerjaan. Masyarakat harus bisa meng-upgrade kemampuan agar bisa bersaing dengan perkembangan digital.

6. Pengaruh Media Sosial

Meskipun media sosial memberikan platform untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, penggunaannya juga dapat menyebabkan masalah seperti penyebaran berita palsu, perundungan online di media sosial, dan dampak negatif terhadap kesehatan mental akibat perbandingan sosial.

Banyak kasus perundungan di media sosial oleh sesama warganet, banyak komentar atau ujaran kebencian yang terlontar dari mereka. Dengan mudah warganet (netizen) mengeluarkan ujaran yang tak pantas sehingga menimbulkan dampak psikologis bagi sesama penggunanya.

7. Penggunaan Energi dan Dampak Lingkungan

Perkembangan teknologi yang pesat dapat memerlukan penggunaan energi yang besar dan dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan. Produksi dan pemakaian perangkat elektronik seringkali memerlukan sumber daya alam yang cukup besar.

8. Pengaruh pada Kreativitas dan Konsentrasi

Ketersediaan teknologi, terutama perangkat seluler dan akses internet yang terus-menerus, dapat mengganggu konsentrasi dan kreativitas penggunanya.  Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar juga dapat mengurangi waktu untuk kegiatan fisik dan interaksi sosial. Tak ayal faktor ini membuat orang menjadi malas dan mengganggu kesehatan jika tidak disikapi secara bijak.

9. Isu E-Waste

Peningkatan konsumsi perangkat elektronik berkontribusi pada peningkatan limbah elektronik atau e-waste yang cukup membahayakan.. Pemrosesan limbah ini dapat menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik.

10. Potensi Penyalahgunaan Teknologi

Teknologi dapat digunakan untuk tujuan yang tidak etis, seperti penyebaran propaganda, kejahatan siber, atau bahkan pengembangan senjata yang dapat membahayakan keamanan secara global.

“Teknologi memberikan kita kehidupan yang lebih mudah, tetapi itu juga dapat membuat kita kehilangan arti hidup jika kita terlalu terpaku padanya.” – Steve Jobs

Macam-Macam Teknologi

Teknologi seperti apa sih yang kini telah berkembang di dunia? Kini sudah terdapat berbagai macam teknologi yang telah berkembang dan terus mengalami inovasi. Berikut adalah beberapa kategori teknologi utama:

1. Teknologi Informasi (TI)

Teknologi ini melibatkan pengembangan, implementasi, dan manajemen sistem komputer dan perangkat lunak untuk memproses, menyimpan, dan menyampaikan informasi. Ini mencakup komputer, jaringan, perangkat lunak, dan layanan terkait.

2. Teknologi  Komunikasi

Teknologi ini termasuk perangkat dan infrastruktur yang memungkinkan pertukaran informasi antara individu atau sistem. Telepon, internet, televisi, dan teknologi nirkabel adalah salah satu contohnya.

3. Teknologi Medis

Teknologi ini berfokus pada pengembangan peralatan, perangkat lunak, dan prosedur medis untuk meningkatkan diagnosis, pengobatan, dan perawatan kesehatan. Contohnya  meliputi perangkat pencitraan medis, robot bedah, dan teknologi telemedicine.

4. Teknologi Energi

Teknologi ini melibatkan inovasi dalam pengembangan sumber energi, penyimpanan energi, dan efisiensi energi. Contoh teknologi ini yakni energi terbarukan ( tenaga surya dan angin, serta teknologi baterai)

5. Teknologi Hijau (Green Technology)

Teknologi ini berfokus pada pengembangan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi masalah lingkungan seperti pengelolaan limbah, dan produk  yang ramah lingkungan (eco green)

6. Teknologi Keamanan

Teknologi ini terkait dengan pengembangan sistem dan perangkat untuk melindungi orang, properti, dan data dari ancaman dan risiko keamanan seperti CCTV, sensor keamanan, dan perangkat lunak keamanan siber.

7. Teknologi Transportasi

Melibatkan inovasi dalam transportasi, seperti mobil otonom (mobil tanpa awak), kendaraan listrik, dan sistem transportasi cerdas untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan. Hal inilah yang membuat mobil listrik (electric vehicle) kian digemari. Apalagi pemerintah memberikan subsidi untuk pembelian motor listrik di Indonesia. Harapannya masyarakat dapat beralih dari motor dengan bahan bakar ke motor listrik yang lebih ramah lingkungan.

8.  Teknologi Pendidikan Pendidikan

Teknologi bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan pengajaran bagi siswa dan pengajar.dengan adanya pembelajaran online,  pendidikan bisa diakses kapan saja dan dimana saja, lebih hemat, dan pembelajarannya bisa dirancang menarik & interaktif. Platform pembelajaran berbasis teknologi bisa kita temukan seperti kursus online, Learning Management System (LMS), kursus online, sekolah online, interaktif quiz, perpustakaan digital, ebook, dll.

Nah, buat Grameds yang ingin mempersiapkan  mendidik anak di era digital agar bisa menghadapi gempuran teknologi, Grameds bisa baca-baca buku seperti buku  Mendidik Anak di Era Digital berikut.

9. Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)

Teknologi ini merujuk pada pengembangan sistem yang dapat melakukan tugas tanpa campur tangan manusia, seperti pembelajaran mesin, pengolahan bahasa alami, dan pengenalan pola yang dibantu mesin kecerdasan buatan. Namun, hal ini tidak 100% bisa menggantikan kecerdasan manusia, masih dibutuhkan validasi karena AI bisa salah memberikan informasi.

10. Teknologi Virtual dan Augmented Reality

Teknologi ini melibatkan pengalaman nyata dan pengembangan simulasi  dengan elemen-elemen digital. VR digunakan untuk menciptakan pengalaman virtual sepenuhnya sehingga pengguna mengalami pengalaman secara nyata seutuhnya, sementara AR menggabungkan antara elemen digital dengan dunia nyata.

“Teknologi adalah kekuatan besar dalam membangun, tetapi juga dapat menjadi kekuatan besar dalam merusak.” – Alvin Toffler

Tips Terhindar Dari Dampak Negatif Teknologi

Grameds, walaupun teknologi memberikan banyak keuntungan, kita perlu menyikapi pesatnya digitalisasi secara bijak. Berikut adalah hal yang harus kita lakukan agar tidak terpapar dampak negatif teknologi:

1. Tetapkan Batasan Waktu

Tentukan batasan waktu untuk penggunaan perangkat dan aplikasi. Hindari menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dan pastikan ada waktu untuk kegiatan fisik seperti olahraga, tetepa menjaga interaksi dengan sesama, dan perbanyak  istirahat.

2. Pahami Privasi

Pahami dan kelola pengaturan privasi pada perangkat dan platform yang Anda gunakan. Selalu pertimbangkan informasi pribadi yang Grameds  bagikan secara online dan pastikan untuk menjaga keamanan akun kalian.

3. Perbarui Keamanan

Pastikan software dan hardware  Grameds  selalu diperbarui dengan versi terbaru untuk mendapatkan perlindungan terupdate  terhadap keamanan siber dan perbaikan bug.

4. Pahami Dampak Sosial Media

Gunakan media sosial dengan bijak. Sadari dampaknya terhadap kesehatan mental dan hindari perbandingan sosial yang dapat memengaruhi kesehatan fisik & mental Grameds.

5. Pahami Isu Hoaks dan Berita Palsu

Verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Isu hoaks dan berita palsu dapat dengan mudah menyebar melalui platform online. Selalu kroscek setiap informasi tanpa disebarkan terlebih dulu. Perlu diingat, selain berdosa,  penyebar Hoax bisa dipidana kurungan enam tahun atau denda Rp 1 Miliar.

6. Edukasi Digital

Tingkatan dan  pahami cara menggunakan teknologi dengan aman dan efektif. Pelajari tentang perkembangan digital agar tidak “gaptek” dan lebih memaksimal fungsi dari teknologi tersebut.

7. Pentingkan Interaksi Sosial Langsung

Meskipun teknologi memungkinkan kita untuk terhubung secara virtual, jangan lupakan pentingnya interaksi sosial langsung. Luangkan waktu untuk melakukan quality time bersama keluarga, teman, atau rekan kerja untuk memperkuat ikatan dan rasa kebersamaan.

8. Batasan Konten Tidak Sehat

Hindari konten yang bersifat merugikan atau tidak sehat. Pilih konten yang memberikan nilai positif dan membangun.

9. Kelola Notifikasi

Atur notifikasi agar tidak mengganggu jam istirahat dan aktivitas sehari-hari.Terlalu banyak notifikasi dapat mengganggu produktivitas dan kesehatan mental.

10. Jadwalkan Waktu Offline

Satu hari tanpa gadget, kenapa tidak? Beranikan diri  dimana Grameds secara khusus mematikan perangkat atau aplikasi untuk beristirahat dan merilekskan pikiran. Rasakan sensasi damai untuk me-time dengan diri sendiri atau orang-orang di sekeliling Grameds.

Dengan mempraktikkan tips-tips di atas, semoga Grameds  dapat menggunakan teknologi secara bijak, memaksimalkan manfaatnya, dan mengelola dampak negatifnya. Penting untuk selalu mempertimbangkan keseimbangan dan memprioritaskan kesejahteraan pribadi dan interaksi sosial. Grameds bisa memperkaya khasanah terkait dunia siber dan teknologi di Gramedia.com.

3. Hambatan Dalam digitalisasi Desa Desa Digital: Problem, Tantangan dan Peluang

Kamis, 6 Februari 2020 pukul 15.00-18.00, Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada (PSPK UGM) kembali menghadirkan kegiatan seminar bulanan bertajuk “Rural Corner”. Kegiatan seminar yang dilaksanakan secara rutin setiap hari Kamis minggu pertama tersebut menghadirkan dua narasumber sebagai pemantik diskusi yaitu Puji Riyanto, MA, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia sekaligus Pegiat Media dari LSM Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2M), serta Muazim Poyeng, Pegiat Media dari LSM Mitra Wacana. Dengan mengangkat tema “Desa Digital: Problem, Tantangan dan Peluang”, Acara yang dimoderatori oleh Angie Purbawisesa selaku Peneliti Muda PSPK UGM ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, antara lain mahasiswa, pegiat pemberdayaan desa, pegiat media dan masyarakat umum.

Dalam pemaparannya, Puji Riyanto menyampaikan hasil penelitian tentang Sistem Informasi Desa (SID) yang pernah dilakukan di enam desa di Indonesia yaitu desa Leu Bima NTB, Dlingo Bantul DIY, Jimbaran Semarang Jawa Tengah, Bangkalaloe Jeneponto Sulawesi Selatan, Majasari Indramayu Jawa Barat, dan Desa Sebayan, Sambas Kalimantan Barat. Penelitian tersebut didasari oleh beberapa latar belakang, khususnya pasal 86 UU no 6 Tahun 2014 tentang desa yang menyatakan bahwa (1) desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desa yang dikembangkan oleh pemerintah daerah/kabupaten, (2) pemerintah/pemerintah daerah wajib mengembangan sistem informasi desa dan pembangunan kawasan perdesaan, (3) sistem informasi desa meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan, serta sumber daya manusia, (4) sistem informasi desa meliputi data desa, data pembangunan desa, kawasan perdesaan, serta informasi lain yang terkait dengan pembangunan desa dan pembangunan kawasan perdesaan, (5) sistem informasi desa dikelola oleh pemerintah desa dan dapat diakses oleh masyarakat desa dan semua pemangku kepentingan, dan (6) pemerintah daerah kabupaten/kota menyediakan informasi perencanaan pembangunan kabupaten/kota untuk desa.

Berdasarkan hasil penelitian, kondisi SID di enam desa yang menjadi lokasi penelitian berbeda-beda. Pada saat ini hanya website milik Desa Dlingo yang masih aktif, sedangkan yang lain sudah tidak aktif lagi (mengalami mati suri).Sejarah SID di masing-masing desa juga berbeda-beda, ada SID desa yang difasilitasi oleh kementrian desa, namun ada pula yang difasilitasi oleh kementrian kominfo. Perbedaan tersebut menyebabkan SID tidak memiliki format/sistem yang sama. Pengelola SID di tiap-tiap desa juga berbeda. Ada SID yang dikelola oleh petugas admin yang diberi insentif meskipun rendah, dan ada pula SID yang dikelola oleh perangkat desa. Karena perangkat desa tersebut memiliki tugas pokok, maka pengelolaan SID hanya merupakan tugas tambahan. Terkait dengan pemanfaatan SID, beberapa desa memanfaatkan SID untuk pelayanan kebutuhan administrasi, beberapa desa untuk publikasi desa melalui website, dan semua desa memanfaatkan SID untuk transparansi.

Penelitian ini juga menemukan beberapa kendala yang menghambat perkembangan SID yaitu kendala struktural yang meliputi, tidak adanya regulasi turunan yang mengatur SID dan lemahnya peran pemerintah daerah dalam mendorong implementasi SID, pendekatan yang bersifat sektoral dan diskontinyu dan lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintah yang menangani SID, lemahnya SDM lokal dan dukungan birokrasi (tidak ada nomenklatur di pemerintah desa), serta kelangkaan infrastruktur. Sedangkan kendala kultural meliputi kurangnya literasi digital masyarakat, dan kultur birokrasi serta cara pandang dalam melihat informasi. Keterbukaan informasi hanya untuk pemerintah di bawah.

Untuk perbaikan ke depan, Puji Riyanto menyampaikan beberapa rekomendasi, yaitu mendorong literasi warga karena literasi media merupakan prasarat untuk membangun kewargaan digital, pendekatan lintas sektoral. Kerja sama lintas sektoral antar kementrian mengenai SID, penggunaan basis data tunggal, dan pengelolaan TI di bawah kominfo. Pengelolaan infrastruktur yaitu ketersediaan jaringan internet dan penyediaan perangkat komputer. Membangun kultur birokrasi yang lebih terbuka dan mengarah ke kultur digital.

Muazim Poyeng sebagai pembicara kedua juga menyampaikan hasil riset aksi yang pernah dilakukan oleh Mitra Wacana. Kegiatan tersebut dilakukan di 12 desa dan 12 komunitas di 3 kabupaten. Dalam melakukan riset aksi Mitra Wacana menjabarkan konsep desa digital dalam beberapa aspek, yaitu pembangunan infrastruktur, penguatan SDM, pelayanan publik, pengelolaan keuangan, pengelolaan data dan informasi, pengembangan potensi, dan mekanisme aduan berbasis digital.

Berdasarkan pemetaan yang pernah dilakukan oleh Mitra Wacana terdapat beberapa masalah utama yang dihadapi desa-desa dampingan dalam pengembangan SID, yaitu pengatahuan dan skill perangkat desa belum memadai, infrastruktur teknologi informasi belum memadai dan regulasi dan kebijakan yang tumpang tindih. Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut maka Mitra Wacana menerapkan strategi, pertama menjakau dan membuka partisipasi kelompok milenial desa. Kedua, memperkuat dan memberdayakan kelompok milenial, ketiga, menjalin kolaborasi dan integrasi dengan berbagai pihak yang peduli pada pengembangan SID.

Di salah satu desa dampingan, Mitra Wacana memfasilitasi warga untuk mengembangkan media Desa. Media desia tersebut memiliki fungsi untuk menyuarakan kepentingan kelompok marginal yang selama ini tidak memiliki saluran untuk menyampaikan aspirasi mereka. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong adanya media desa antara lain pelatihan jurnalistik, pelatihan analisis sosial, dan pendampingan produksi media desa. Beberapa isu yang pernah diangkat dalam media desa adalah perdagangan manusia, jambanisasi, dll.

Dalam sesi diskusi, Heri peserta seminar dari Ngestiharjo menanyakan strategi memulai pendampingan agar bisa diterima di desa dan langkah melakukan pemetaan masalah di desa. Agung, peserta RC dari kalangan mahasiswa menyampaikan pertanyaan terkait strategi yang bisa dilakukan agar tidak terjebak dalam berbagai konsep yang muncul, misalnya digitalisasi, dll, strategi membaca desa sebagai sebuah ekosistem, bukan secara sektoral. Sedangkan Mahmud, peserta diskusi dari kalangan pegiat desa menyampaikan tanggapan bahwa SID memiliki tujuan untuk mendorong terjadinya keterbukaan di desa dan perenncanaan desa yang lebih partisipatif, serta mengajak untuk mengelola SID bukan berbasis data tetapi berbasis kebijakan.

Menanggapi pertanyaan dari peserta diskusi, Puji Riyanto menyampaikan bahwa regulasi media dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Disatu sisi diperlukan untuk melindungi data pribadi sedangkan disisi lain regulasi memiliki kecenderungan untuk bersifat otoriter. Oleh karena itu dalam merumuskan sebuah regulasi perlu dipertimbangkan berbagai aspek sehingga regulasi tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan tidak menghilangkan kebebasan warga untuk menyampaikan aspirasi. Regulasi seyogyanya disusun bukan hanya berdasarkan aspek teknoogi semata tetapi juga memperhatikan aspek sosial budaya. Poyeng menanggapi pertanyaan peserta diskusi dengan menyampaikan bahwa digitalisasi di desa bisa membawa manfaat baik bagi desa asalkan proses digitalisasi tersebut tidak mengabaikan potensi dan masalah yang ada di desa.

Kendala ‘Digitalisasi’ Desa: Sinyal

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, pemerintah sedang meningkatkan infrastruktur di sektor teknologi dan informasi. Belajar dari pandemi Covid-19, koneksi jaringan menjadi sangat penting bagi aktivitas masyarakat.

“Yang ada di sini saya yakin tidak pernah kesulitan mencari sinyal di sini. Namun selain Jakarta masih ada lebih dari 20 desa di Indonesia yang belum terkoneksi dengan 4G,” ujarnya dalam acara Woman in Fintech di Hotel Mandari Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Sri Mulyani memaparkan, investasi di sektor teknologi digital dan infrastruktur menjadi fokus utama pemerintah selain jaringan pengaman sosial menuju pemulihan ekonomi.

“Makanya, pelajaran pertama setelah pandemi dengan segala respon yang kita rancang, sebenarnya kita fokuskan selain jaring pengaman sosial, dan juga pemulihan ekonomi, kami fokus berinvestasi pada teknologi digital, infrastruktur,” jelasnya.

Bahkan, kata Sri Mulyani, kementerian yang membawahi teknologi dan informasi ditingkatkan anggarannya hampir dua setengah kali lipat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dari basis satelit yang luas.

“Fiber Optic hingga BTS. Bukan BTS Korea ini adalah kekuatan yang menghubungkan mereka yang belum kita sambungkan,” ungkapnya.

Menkeu menambahkan, sebenarnya pemerintah melakukan cukup banyak dalam menciptakan masalah digital sesuai program literasi digital ke lebih dari 5,5 juta orang selama pandemi. Harapannya, dapat mengakselerasi pitensi ekonomi lebih jauh melalui e-commerce di Indonesia.

“Jadi kami memiliki pengalaman nyata bertransformasi dari aktivitas yang dulunya tidak terkoneksi tidak terdigitalisasi, kini menjadi digital terakhir dan kini terkoneksi melalui platform,” pungkasnya.

Menggali Potensi Desa Digital: Peluang dan Tantangan di Era Digitalisasi

Desa Citalahab, yang terletak di wilayah timur kabupaten Tasikmalaya provinsi Jawa Barat, sedang berupaya keras untuk menggali potensi desa digital. Dalam era di mana teknologi semakin mempengaruhi kehidupan sehari-hari, desa ini menyadari bahwa pemanfaatan teknologi adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Salah satu potensi yang dimiliki Desa Citalahab adalah kekayaan alam dan kearifan lokal yang unik. Desa ini dikenal dengan hasil pertanian dan sumber daya alam. Melalui desa digital, mereka berharap dapat memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan produk-produk lokal mereka kepada pasar yang lebih luas. Dengan memanfaatkan platform online dan media sosial, desa ini berupaya memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan petani dan UMKM.

Namun, tidak diragukan lagi bahwa tantangan besar juga ada di depan Desa Citalahab dalam membangun desa digital. Salah satu tantangan utama adalah akses terhadap infrastruktur teknologi yang memadai. Sebagai desa yang terletak di daerah pegunungan, konektivitas internet dan akses ke teknologi masih menjadi kendala yang perlu diatasi. Pemerintah setempat bekerja sama dengan penyedia layanan internet dan perusahaan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas di desa ini.

Selain itu, pendidikan dan literasi digital juga menjadi hal yang penting. Desa Citalahab menyadari bahwa penduduknya perlu diberdayakan dengan keterampilan digital agar dapat mengambil manfaat penuh dari desa digital. Oleh karena itu, pemerintah desa bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan komunitas lokal untuk menyediakan pelatihan dan kursus digital kepada masyarakat.

Meskipun ada tantangan yang perlu dihadapi, Desa Citalahab tetap optimis dan bersemangat untuk menjadikan desa digital sebagai kunci keberhasilan mereka. Dengan memanfaatkan potensi alam dan kearifan lokal yang dimiliki, serta dengan dukungan infrastruktur dan pendidikan yang memadai, desa ini berharap dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat ekonomi lokal.

Desa Citalahab sedang mengambil langkah maju dengan menggali potensi desa digital. Dalam menghadapi era digitalisasi, desa ini melihat peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal. Meskipun ada tantangan yang perlu diatasi, Desa Citalahab optimis dan bersemangat dalam mencapai tujuannya. Semoga langkah mereka menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan potensi desa digital di era yang semakin terhubung ini.

(Diambil Dari Berbagai Sumber)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button