Pangandaran

Pendaptaran Sudah Dekat Calon Bupati Pangandaran Belum Satupun Dapat Rekom

Pangandaran SERGAPreborn.id – Menjelang Pilkada Pangandaran 2024, ketidakpastian masih menyelimuti proses pencalonan bupati dan wakil bupati.

Hingga saat ini, Tedi Yusnanda N, seorang pegiat Sarasa dan pengamat politik lokal mengatakan,
” Belum ada satupun calon yang secara resmi mendapatkan rekomendasi dari partai politik.

Tedi Yusnanda N, memberikan analisis deskriptif mengenai situasi ini. Menurut Tedi ketidakpastian ini mencerminkan kuatnya tarik menarik kepentingan di antara partai-partai politik yang terlibat.

Dari pihak koalisi PKB, dengan satu nama yang diusung, yaitu Dadang Solihat, namun rekomendasi final dari pusat masih belum diterima.

Di PAN, dua nama, Ujang Endin dan Ino Darsono, muncul namun situasinya sama, belum ada kepastian final.

Golkar sendiri diramaikan dengan kemungkinan mengusung Ade Ruminah, namun tampaknya rekomendasi final juga belum diberikan.

Gerindra masih dalam proses menyeleksi nama-nama yang mendaftar, termasuk Ujang Endin dan Iwan Sutiaman.

Di sisi lain, PDI Perjuangan, yang secara teoritis bisa maju sendiri tanpa koalisi, juga belum mengantongi rekomendasi untuk pasangan Citra Pitriyami dan Ino Darsono.

Menurut Tedi, hal ini menunjukkan adanya tarik menarik kepentingan yang kuat, dan mungkin saja ada isu penjegalan terhadap salah satu calon yang dianggap kuat sehingga semua terimbas sulit mendapatkan rekomendasi jelas Tedi.

Tedi menyebut Situasi ini dapat dijelaskan melalui teori politik kontemporer yang menekankan pentingnya konsensus dan koalisi dalam sistem politik multipartai.

Tedi Yusnanda N mengutip Robert Dahl, dalam bukunya “Polyarchy: Participation and Opposition,” menekankan bahwa dalam sistem politik yang pluralistik, berbagai kepentingan harus dinegosiasikan dan dicapai konsensusnya.

Situasi di Pangandaran mencerminkan hal ini, di mana berbagai partai politik dan kandidat berusaha untuk menemukan titik temu yang dapat menguntungkan semua pihak.

Menurut Tedi Yusnanda N, komunikasi politik memainkan peran penting dalam situasi ini. Dalam teori komunikasi politik, seperti yang dijelaskan oleh Harold Lasswell, politik adalah tentang siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan dengan efek apa.

Di Pangandaran, komunikasi politik antar partai dan calon menjadi sangat intens, namun belum mencapai titik klimaks. Tedi mencatat bahwa penundaan rekomendasi bisa disebabkan oleh strategi komunikasi politik yang belum mencapai konsensus, adanya negosiasi di balik layar yang masih berlangsung, atau bahkan kemungkinan adanya upaya penjegalan terhadap calon tertentu.

Sementara itu, sejumlah nama potensial lainnya seakan tenggelam dalam proses ini. H Supratman, salah satu tokoh masyarakat, dan Dr Triadi putra Pangandaran, yang sukses berkarier di luar Pangandaran, sepertinya menghilang ditelan waktu.

Di PDI Perjuangan, nama seperti Ida Nurlaela, yang merupakan istri Bupati petahana (DPC PDIP Pangandaran), serta Iwan M. Ridwan, seorang kader potensial dengan dukungan kader-kader militan, tampak tenggelam dalam ketidakpastian ini ungkap Tedi.

Dengan pendaftaran calon yang akan dimulai pada 27 hingga 29 Agustus 2024, waktu semakin mendesak. Menurut Tedi, situasi ini bisa memunculkan kejutan besar di detik-detik terakhir, atau sebaliknya, bisa saja berakhir dengan datar jika rekomendasi yang diberikan tidak jauh dari prediksi awal.

Teori komunikasi politik juga menjelaskan bahwa dalam situasi seperti ini, isu-isu tak terduga atau perubahan mendadak bisa terjadi. Joseph A. Schumpeter dalam bukunya “Capitalism, Socialism and Democracy,” menekankan bahwa dinamika politik sering kali tidak dapat diprediksi dan dapat berubah dengan cepat berdasarkan situasi dan kepentingan yang berkembang, ujar Tedi.

Analisis Tedi Yusnanda N memberikan gambaran tentang betapa dinamisnya politik lokal di Pangandaran menjelang Pilkada 2024. Ketidakpastian rekomendasi partai menunjukkan adanya proses negosiasi dan tarik menarik kepentingan yang intens. Masyarakat Pangandaran kini menunggu kepastian dari partai-partai politik mengenai calon yang akan maju, dan apakah situasi ini akan membawa kejutan besar atau justru berakhir dengan prediksi yang datar. Hanya waktu yang akan menjawab, dan pendaftaran yang semakin dekat akan menjadi momen krusial untuk melihat arah politik Pangandaran ke depan ungkapnya.

(Budi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button