Kebencanaan

5.000.000 Jawara Tangguh Bencana di Jawa Barat

Sergapreborn Bandung, 17 Februari 2022, bertempat di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat dilaksanakan audiensi PENDEKAR TANGGUH BENCANA Yayasan Bhakti Pendekar Pencak Silat Indonesia.

Permintaan audiensi ini terkait penawaran kerjasama dari Pendekar Pencak Silat Indonesia, khususnya pendekar wilayah Jawa Barat tentang peran dan potensi mereka dalam bela negara dan bela alam.
Dalam audiensi tersebut, Cakra sebagai Ketua Pendekar Tangguh Bencana yang sekaligus sebagai Ketua Rumah Gagasan Bandung menjelaskan bahwa bela negara yang dimaksud adalah sikap dan perilaku dari pendekar pencak silat yang dijiwai oleh kecintaannyya kepada negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam menjalin kelangsung hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

“Sementara dalam konteks bela alam, pendekar memiliki komitmen untuk menjaga dan mengawal pelestarian lingkungan, dan keseimbangan ekosistem dengan mengedepankan kearifan lokal sehingga akan berkontribusi langsung pada upaya pengurangan risiko bencana,” tegas Cakra.
Dalam presentasinya didepan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia menegaskan bahwa mereka paling tidak memiliki 2 tugas utama dalam membantu pemerintah, yakni membantu dalam penanggulangan bencana dan membantu keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Haqi dan Jossep William dari Medicus Foundation sebagai bagian komponen Pendekar Tangguh Bencana memaparkan terkait pentingnya tim komunitas kesiapsiagaan bencana dibentuk di lingkungan masyarakat sebagai wujud dari kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana secara mandiri.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Dani Ramdan menyambut baik inisiasi dari Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia dalam program 5 juta Jawara Tangguh Bencana sebagai wujud kewajiban masyarakat dalam penanggulangan bencana.

“Kami BPBD Jawa Barat tentunya sangat terbuka untuk bersinergi dengan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana. Potensi yang ada di BPBD Jawa Barat seperti fasilitasi ruangan dan fasilitasi pelatihan untuk mewujudkan 5 juta jawara tangguh bencana ini hendaknya bisa ditindak lanjuti secara teknis,” imbuh Dani.

Di kesempatan lain, Nandang Noor RH selaku Pembina Cahaya Inklusi Indonesia Foundation sebagai komponen dari pendekar tangguh bencana menjelaskan bahwa program 5 juta Jawara Tangguh Bencana ini, disamping akan dibekali dengan materi pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana, isu inklusifitas-pun akan turut melengkapi materi yang akan diberikan kepada para pendekar.

“Program Jawara Tangguh Bencana ini tidak hanya akan mencetak para pendekar yang ramah dan siaga bencana, namun para pendekar pun akan di dorong menjadi pendekar yang ramah disabilitas,” tambah Nandang saat dihubungi melalui telepon, Jum’at (18/2).

( R1)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button