Sergapreborn Sampit – Kalteng Kepala desa Hanjalipan Kecamatan, Kecamatan, Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah ( Kalteng ) Sapran, merasa kecewa dengan ulah yang dilakukan oleh pihak PT. KKP3, menurutnya dia sudah dua kali melayangkan surat resmi atas kebicoran limbat beracun itu, hingga saat ini tidak ada jawaban.
Dokumentasi Sergapreborn
Sapran selaku Kepala Desa Hanjalipan, ketika ditemui media ini Selasa 10/01/2023, mengungkapkan, Sudah dua kali kami selaku Pemerintah Desa Hanjalipan melayangkan surat resmi kepada PT. KKP3 Wilmar Group, yang kami anggap harus bertanggung jawab atas kebocoran limbah beracun tersebut yang mengalir ke Sungai Lais, anak cabang dari Sungai Mentaya, bahkan sudah terbukti ada ribuan ikan mati terdampar di Sungai Lais, sampai sekarang surat itu tidak ada jawaban secara pasti, ucapnya.
Yang pertama surat kami layangkan tertanggal 30/Juli/2022, yang kedua pada tanggal 28. Desember 2022, hingga saat ini masih belum juga ada jawaban dari pihaknya, kalau dalam waktu lima hari dari surat ini diterbitkan, apabila dalam waktu yang sudah ditentukan masih saja tidak ada etikat baik dan menyelesaikan masalah ini dari pihak perusahaan maka kami atas nama Pemerintahan Desa Hanjalipan, dan semua masyarakat akan bertindak, ungkap Sapran.
Saat ini masyarakat Hanjalipan sangat kesulitan air bersih, apalagi masyarakat yang mata pencarianya mencari ikan saat ini tidak bisa lagi, karna dampak dari kebocoran limbah beracun yang mengalir ke Sungai Lais,ujarnya.
Sementara Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gabungan Anak Borneo LSM ( GAB ) Kalimantan Tengah. Zulkifli, mengungkapkan, semestinya pihak PT. KKP3 itu harus bertanggung jawab dan menjawab surat yang dilayangkan oleh Kepala desa itu, kata Zulkifli. Dalam hal ini pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup ( DLH ) harus turun tangan jangan sampai seakan-akan tidak tau, atau memang pura-pura tidak tau.
Terkait dengan kebocoran limbah beracun, yang mengalir ke Sungai Lais anak cabang Sungai Mentaya, yang mengakibatkan ribuan ikan mati terdampar tersebut, surat laporan ke Kementrian KLHK tembusan DLH Kabupaten Kotawaringin Timur, dan DLH Provinsi Kalimantan Tengah, sudah rampung mungkin besok surat itu segera saya kirimkan, ungkap, Zulkifli.