Kerinci

Pengadaan Buku SDN 4/III/Koto Baru Hiang Disinyalir Berulangkali Dengan Stok Buku Yang Lama

Sergapreborn Kab.Kerinci. Rendi Pradeza aktivis LSM Fakta angkat bicara, “Dalam Juknis tahun 2019 hingga 2020, Kemendikbud mulai melakukan reformasi pengelolaan BOS yang lebih fleksibel, yang mana anggaran untuk pembelian buku teks dan buku bacaan maksimum 20 persen.”

Selanjutnya dikatakan Rendi Pradeza, ” Dikutip dari Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan sekolah dapat leluasa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli buku guna menambah koleksi perpustakaan sekolah. Kalau dulu pada 2011 hingga 2018, pembelian buku teks dibatasi lima hingga 16 persen dari dana BOS, dana belanja komponen pengembangan perpustakaan wajib memenuhi kebutuhan buku teks.
Pada 2019 hingga 2020, Kemendikbud mulai melakukan reformasi pengelolaan BOS yang lebih fleksibel, yang mana anggaran untuk pembelian buku teks dan buku bacaan maksimum 20 persen.”

“Sehingga di SDN 4/III/Koto Baru Hiang kata Kepala sekolah Juknis BOS untuk pengadaan buku hanya bisa 10%, kami minta dengan Jamhur sebagai Kepala sekolah membaca lagi Juknisnya jangan asal bicara. Pemerintah sudah sangat jelas mengatur. Sekarang sekolah dari tahun 2022 Kurikulum sudah memakai Kurikulum Merdeka, sehingga kami menduga di sekolah tersebut dalam pengadaan buku ada kejanggalan / korupsi yang dilakukan Kepala Sekolah, pengadaan sudah 3 kali tapi murid masih dibebankan fotocopy.”
Tegas Rendi.

Jamhur selaku Kepala sekolah Saat di konfirmasi awak media hari Jum’at, 17/2/2023, mengatakan, “Murid berjumlah 93 orang dengan dana BOS per murid Rp 940.000,00,- ( sembilan ratus ribu rupiah ). Buku pelajaran masih memakai kurikulum K13, dari tahun 2020 s.d sampai sekarang dianggarkan untuk pembelian buku, sesuai Juknis BOS untuk pengadaan buku hanya 10%.”

“Kalau dibelikan semua 10% tidak cukup, karena dalam kurikulum K13 selalu ada perubahan kegiatan pembelajaran, sehingga yang dibeli sesuai kebutuhan. Buku yang dipinjamkan ke murid tidak mencukupi, murid yang dapat tidak mau berbagi dengan murid lain, maka yang lain harus foto copy tapi tidak dibebankan.” Ungkap Jamhur.

Namun saat diminta memperlihatkan buku-buku yang dibeli untuk murid-murid nampak semua buku dalam kondisi buku masih baru belum dipakai, ada juga disamping meja Jamhur buku dalam Dus, diatas meja lain juga bahkan buku yang di keluarkan dari Lemari buku berdebu serta semuanya masih baru. Dengan stok yang masih banyak, murid-murid tetap di suruh foto copy, Diduga Kepala Sekolah memanipulasi pengadaan buku setiap tahun untuk kepentingan pribadi.

“Kami dari LSM Fakta mensinyalir Pengadaan buku di SDN 4/III/Koto Baru Hiang setiap tahun tetap memakai Stok lama, dan sengaja buku-buku tidak semua dibagikan ke murid-murid agar Kepala Sekolah tetap bisa mengulang pengadaan dengan barang yang sama karena buku masih baru. Kami sedang mempersiapkan semua data dan bukti untuk melaporkan Jamhur selaku Kepala Sekolah ke pihak APH.” Tutup Rendi Pradeza.

( Sergapreborn-bers )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button