Karena Takut Tak bisa Membiayai Anak yang di Lahirkan Sengaja Meletakan Bayi di Teras Rumah Warga

Sergapreborn, Sampit- Kalteng Alasan tidak kunjung datang suami sirinya dan takut tidak bisa membiayai anaknya dan suaminya tak kunjung datang yang berprofesi sebagai sopir kabar, membuat S (24) nekat meletakan bayi yang baru dilahirkannya di teras rumah warga yang tak lain adalah neneknya sendiri, di Desa Penyang Km 38,6 Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin 20 September 2021, sekitar pukul 03.50 Wib lalu.
Motif yang diduga menjadi alasan sang ibu meletakan bayi tersebut di teras rumah, lantaran juga takut orang tua, kakek dan neneknya tahu kehamilannya.
“Berpikir niat untuk membuang bayi belum muncul. Jadi Motifnya bukan membuang, tapi meletakan bayi di depan rumahnya sendiri,” kata Wakapolres Kotim, Kompol Abdul Aziz Septiadi, saat menggelar konferensi pers, Jumat 24 September 2021.
“Tapi tetap kami dalami pada yang bersangkutan apakah ada unsur niat disitu,” lanjutnya.
Aziz juga menerangkan, bayi tersebut merupakan anak ketiga dari S bersama suami sirinya yang berdomisili di Sampit tersebut. Dengan tubuhnya yang kecil dan kurus, sehingga S juga bisa menyembunyikan kehamilannya dari keluarganya.
“Kakek dan neneknya tidak tahu, karena secara fisik badan S kecil dan tidak diketahui dalam kondisi hamil,” paparnya.
Dijelaskan, pada waktu kejadian S melahirkan sendiri di rumah belakang, sedangkan pada subuh itu kakek dan neneknya berada di rumah depan.
“Panik melahirkan sendiri, selang beberapa menit bayi itu kemudian diletakan di depan rumah. Itu pun tidak ditinggal, S menunggu dari jauh. Setelah tahu ada yang mengambil bayinya dan selanjutnya menghubungi bidan,” jelas Aziz.
Sebelumnya, kasus penemuan bayi ini terungkap setelah unit Reskrim dan Intel Polsek Telawang melakukan pemeriksaan keterangan dari para saksi yakni Kepala Desa Penyang, Misja dan Suripah pemilik rumah dimana bayi tersebut diletakan, bidan setempat serta S sendiri.
Setelah dilakukan pendalaman dari penyidik, kecurigaan pun mengarah ke S, yang kemudian pihak kepolisian kembali mendatangi rumah Suripah untuk mengumpulkan bahan keterangan kembali.
“Pihak keluarga mengetahui setelah penyidik menginterogasi S di rumah tersebut, dan yang bersangkutan mengakui bahwa itu bayinya,” kata Aziz.
Dengan pengakuan tersebut, polisi selanjutnya membawa S beserta barang bukti berupa 1 keset kaki dimana bayi tersebut diletakan dan 1 gamis, baju yang dikenakan S saat melahirkan.
“Untuk status belum ada penetapan tersangka, namun masih terlapor,” kata, Aziz.”pungkasnya.
( Sr)