Kelompok Pemuda Pecinta Alam Desa Kelubi Raih Penghargaan Wana Lestari 2023
Sergapreborn Beltim – Kelompok Pemuda Pecinta Alam Desa Kelubi (KEPPAK) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) sukses meraih Penghargaan Terbaik II Tingkat Nasional Lomba Wana Lestari Tahun 2023. Penghargaan untuk kategori Izin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) itu diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kepada Ketua Kelompok Pemuda Pecinta Alam Desa Kelubi Febriansa.
Atas prestasinya, KEPPAK menerima plakat berbentuk pohon yang diserahkan langsung oleh Menteri KLHK Siti Nurbaya kepada Febriansa. Selain itu, ia diundang menghadiri Sidang Bersama MPR RI, DPR RI dan DPD RI di gedung MPR/DPR RI dan mengikuti Upacara Peringatan detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2023 di Jakarta.
Usai menerima penghargaan, Evi Nardi selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Beltim bersama Febriansa beserta Kelompok Pemuda Pecinta Alam Desa Kelubi melakukan audensi ke Bupati Beltim Burhanudin di ruang kerja Bupati, Senin (21/8).
Bupati Burhanudin menyampaikan apresiasi kepada Kelompok Pemuda Pecinta Alam Desa Kelubi yang mengharumkan nama Kabupaten Beltim di tingkat nasional.
“Selamat atas prestasi yang tinggi untuk mencintai lingkungan dan memanfaatkannya melalui langkah-langkah dan aksi nyata pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Semoga kerja keras anak muda Desa Kelubi menjadi contoh buat anak muda lain untuk pariwisata Beltim,” ungkap Burhanudin.
Penghargaan Pemenang Lomba dan Apresiasi Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2023 diumumkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor SK.883/MENLHK/P2SDM/PEG.7/8/2023 tentang Penerima Penghargaan Pemenang Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2023.
Sementara itu, Febriansa sangat bersyukur atas prestasi yang dicapai Kelompok Pemuda Pecinta Alam Desa Kelubi untuk tingkat nasional.
“Kami bersyukur dan berterimakasih atas partisipasi semua pihak.hingga mendapat penghargaan tingkat nasional dan baru kali ini mengikuti untuk kategori IUPHKm. Ini semua karena kekompakan kelompok dan dukungan pemda dalam pengelolaan pemanfaatan hutan kemasyarakatan,” kata Febriansa.
Ia menjelaskan berbagai persiapan dilaksanakan dalam pengelolaan pemanfaatan hutan kemasyarakatan di kawasan Desa Kelubi.
“Persiapannya selain dari segi administrasi, kami juga membangun kekompakan tim dan selalu berkoordinasi dengan pemda. Ketika tim survey dari pusat ke lapangan dimana izinnya berada di hutan lindung, kami sudah siap. Untuk konsep pengelolaannya yang berada di desa wisata Geosite Batu Begalang Desa Kelubi yakni konsep wisata alam dengan menyediakan jasa camping, sewa tenda hingga memadukan dengan paket desa wisata seperti makan bedulang kampung Kelubi, gastronomi pumpuk menggale, gastronomi nanas dusun, nyeruput madu trigona dan paket lainnya,” jelas Alumni Sekolah Teknik Adisutjipto Yogyakarta ini. (*/Vn)