Jembatan Greder Sungai Pulut Amblas Menuai Kritikan Pedas Dari Praktisi Hukum
Sergapreborn Sampit – Kalteng
Sebuah pekerjaan proyek jembatan greder, yang terletak di Sungai Pulut, Kecamatan Kuala Kuayan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah ( KALTENG ) tahun anggaran 2022 yang lalu, menui kritikan pedas dari berbagai pihak diminta pihak penegak hukum segera turun tangan.
Bambang Nugroho S.H salah satu Praktisi hukum mengatakan, Semestinya pihak Dinas PUPR lebih mangutamakan kuakitas dan kuantitas dalam pekerjaan tersebut, jangan sampai kalau sudah ada masalah dengan pekerjaan tersebut, seakan akan tidak tau dan memberikan kesan lempar batu sembunyi tangan lantas siapa yang harus tanggung jawab, kata Bambang.
Saya yakin amblasnya jembatan greder disungai pulut, itu saya menduga murni keteledoran dari pihak pengawas dinas PUPR itu sendiri, karna pada saat pekerjaan sedang berlangsung tentunya disitu ada pengawas yang membidangi soal kontruksi bangunan dan selalu mengamati tentang kontruksinya kenapa sampai terjadi amblas tentunya ada sesuatu pada tiang paku bumi yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan amblasnya jembatan tersebut, kata Bambang.
Saya berharap kepada dinas PUPR dan pihak rekanan yang mengerjakan proyek tersebut segera memperbaiki pekerjaan proyek jembatan greder Sungai Pulut, yang amblas itu, agar dikemudian harinya tidak ada masalah dan dapat dimanfaatkan warga, ungkap Bambang Nugroho, Kamis 22/06/2023.
Apalagi kalau saya lihat pekerjaan proyek pembangunan jembatan greder Sungai Pulut, Desa Bawan, Kecamatan Kuala Kuayan, Kabupaten Kotawaringin Timur, ( KOTIM ) yang dikerjakan oleh CV. Sari Alam Prima, anggaranys sangat pantastis dengan kontrak sebesar Rp 4.165.965.183, yang bersumber dari anggaran APBD Kotim tahun 2022, kata Bambang.
Saya berharap kepada DRPD Kotim yang membidangi tentang pembangunan Komisi IV segera melakukan kroscek kelokasi pekerjaan tersebut, pungkas Bambang Nugroho, SH.
( Kr )