Diduga Kuat Proyek Pembangunan Gedung SDN 1 Tempayung Tidak Sesuai RAB
Sergapreborn, Kotawaringin
Barat – Kalteng.
Proyek penbangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri 1. Tempayung, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat/ Pangka Lanbun, diduga kuat tidak sesuai sfesifikasi.
Proyek pembangunan Sekolah baru saja rampun dikerjakan pada tahun 2022, kemarin sudah mengalami retak – retak.
Deketahui proyek pembangunan Sekolah Dasar Negeri SDN 1. Tempayung itu, dikerjakan pada tahun 2022, menggunakan Dana Alokasi Kusus ( DAK ) Pendidikan dan dikerjakan secara swakola saat ini sudah kembali retak – retak dikomplin warga.
Informasi yang diperoleh media ini Rabu,15/02/2023, kepada warga yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan,
Dari awal pelaksanaan proyek pembangunan Gedung SDN 1 Tempayung tersebut saya selalu mengikuti, sejak awal tidak terpasang papan informasi apakah itu dibenarkan.
“Menurutnya proyek yang dibiayai oleh pemerintah tidak terpasang papan informasi jelas – jelas sudah melanggar Undang – Undang Keterbukaan Informasi Publik ( KIP ).
Ya memang benar proyek pembangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri SDN 1. Tempayung, dikerjakan pada tahun 2022, kemarin kenapa saat ini sudah kembali retak – retak, saya menduga keretakan itu sebagian besar karna pengerjaanya tidak sesuai RAB, ungkapnya.
Saya berharap kepada pihak penegak hukum dapat menelisik keberadaan pembangunan Gedung Sekolah yang diduga tidak sesuai sfesifikasi itu, masak proyek baru saja rampung pengerjaanya saat ini sudah kembali retak, kalau itu dibiarkan tidak menutup kemungkinan selain banyak yang retak akan bertambah rusak parah, katanya.
” Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Barat, melalui Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Alam, metika dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp Rabu 15/02/2023, mengatakan, mengakui
Ya. memang benar proyek pembangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri 1 Tempayung, dibangun dengan Dana Alokasi Kusus ( DAK ), dan itu dikerjakan secara swaklola dengan tiga tahapan, berkaitan dengan Gedung Sekolah yang baru dibangung ada keretakan tersebut, berkaitan dengan harga dan anggaran yang sangat minim, ucapnya.
Menurut Alam,
Proyek yang dibiayai dari Dana Alokasi Kusus ( DAK ) Pendidikan sangat murah, berbeda dengan proyek yang dibiayai oleh Dana APBD murni atau dibiayai oleh Pemerintah Daerah, kalau proyek dari APBD perkubiknya kisaran4,5 juta rupiah, sedangkan harga borongan yang dibiayai oleh Pusat anggaran dari (DAK) Pendidikan itu hanya 2,5 juta rupiah, maka dari itu kalau minta kualitas yang bagus sangat tidak mungkin, terkait keretakan pada beberapa Gedung Sekolah yang baru dibangun tersebut, sebagian besar itu penyebabnya posisi proyek itu berada dipinggir Jalan, maka dari itu kalau kena getaran mobil yang melintas , atau alat berat lewat ahirnya bisa retak, ungkap Kabid SD Alam, kepada media ini.
. (Kr)