Proyek Senilai Rp 186 Juta di DPMD Dikerjakan Asal-asalan ?

Sergapreborn, Sampit- Kalteng. Proyek senilai Rp 186 juta untuk program penunjang urusan pemerintahan daerah di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Timur diduga dikerjakan asal-asalan, itu terungkap saat media ini turun langsung ke lapangan melihat langsung proyek itu atas adanya informasi dari masyarakat.
Adapun proyek tersebut dikerjakan oleh CV Aulia Desi dengan kegiatan pembuatan siring kolam ikan dan penimbunan di areal kolam itu.
Dari hasil pantuan di lapangan proyek yang baru saja selesai akhir tahun 2021 itu sudah banyak yang rusak dengan kondisi retak retak, bahkan terdapat lubang pada siring yang dibuat menggunakan bata merah tanpa dilapisi semen itu, sehingga membuat timbunan tanah urug banyak yang keluar dari lubang itu, dan turun ke kolam tersebut.

Adapun proyek itu dari papan proyeknya dikerjakan oleh CV Aulia Desi dengan nomor kontrak :027/41/DPMD/PPK/X/2021 dengan nilai sebesar Rp 186.700.000 pada tahun anggaran 2021.
Sementara menurut warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kalau kita lihat dari pagu anggaran yang tertera pada papan informasi itu, cukup besar kenapa pekerjaanya terkesan asal asalan saja, baru beberapa bulan selesai sudah banyak yang retak-retak dan tanah urug yang ditimbunkan sudah pada turun kekolam, tandasnya.
Semestinya pekerjaan tersebut lebih mengutamakan kualitas dan kuantitas agar proyek tersebut bisa bertahan lama, namun ini malah sebaliknya pekerjaan baru selesai dikerjakan sudah amburadul.

Kepala DPMD Kabupaten Kotawaringin Timur, H Sutimin membenarkan adanya kegiatan proyek tersebut, dirinya mengklaim itu dikerjakan sudah sesuai dengan aturan yang ada.
“Kita percaya dengan tim pelaksana kegiatan, kalau pekerjaan dibilang bagus dan tidak ada masalah, tentunya sudah beres semua,” ucapnya.

Namun demikian saat dicoba ditanya terkait kualitas pekerjaan yang terdapat dalam kondisi banyak yang sudah rusak dalam umur hanya beberapa bulan dirinya tidak bisa menjelaskannya secara details.
“Saya tidak tahu kalau ada yang jebol, karena belum melihat,” tukasnya.
Adapun lokasi proyek itu berada di areal lingkunan instansi tersebut, bahkan dari pantuan kondisi kolam yang dibuat tampak tidak terawat, karena di sekeliling kolam sudah ditumbuhi rerumputan yang tinggi.
( Kr )