Kalimantan Tengah

Diduga Kuat PT. HMBP 2 Penyuplai Asat Diwilayah Kotim.

Sergapreborn Sampit – Kalteng

Sedikitnya ratusan Hektar perkebunan kelapa sawit yang diketahui milik PT.Hamparan Masawit Bangun Persada(HMBP) 2 ludes terbakar hingga saat ini masih belum bisa dipadamkan.

Kebakaran hebat diarea perkebunan kelapasawit ini tepatnya di Dusun Paring 2,Desa Natai Baru Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Menurut sumber informasi yang bisa dipercaya
titik api berasal dari blok 51,dan meluas hingga blok C 40.

Akibat kebakaran tersebut sedikitnya ada ratusan hektar lahan dan kebun kelapa sawit yang terbakar, akibat kebakaran yang menghanguskan ratusan hektar perkebunan kelapa sawit tersebut membuat kabut asap semakin pekat di Kotawaringin Timur.

“Kalo yang berupa kebun kelapa sawit ada kurang lebih 300 hektar yang terbakar, dan selebihnya 200 hektar masih dalam areal kebun yang turus terbakar,kata warga Dusun Paring 2 yang enggan di sebut namanya.

Mereka juga mengungkapkan, sangat kecewa dengan pihak menezemen perkebunan kelapa sawit, dikarenakan penanggulangan terkait kebakaran tersebut sangat lambat sampai kebakaran tersebut berlangsung 3 hari, diduga kuat ada unsur pembiaran.

Kebakaran sudah berlangsung hebat sementarapihak perkebunan kelapa sawit yang dianggap bertanggung jawab atas kebakaran tersebut, sangat disayangkan memadamkan api yang sudah begitu besar hanya menggunakan peralatan yang sangat minim, hingga api menjalar kemana-mana sejak hari Jum’at 29/09/2023, sabtu,Minggu, hingga hari senin 02/10/2023,pukul 15.00 WIB beberapa titik api dan asap masih terlihat mengepul, ungkap warga.

Sementara pihak perkebunan kelapa sawit, ketika dikonfirmasi tim media ini terkait kebakaran lahan di PT HMBP 2 desa Natai Baru, melalui KTU Mislan mengatakan, terkait hal tersebut pihaknya selalu memantau dan melaporkan dan sudah berkoordinasi dengan pihak BPBD dan Instansi terkait, juga berupaya keras untuk memadamkan api.

“Setiap ada perkembangan titik api saya melaporkan pada group tersebut,awal nya api dari luar saya juga lapor ke group,jelasnya.

“Bahkan saya minta bantuan tim KARHUTLA namun karna kondisi saat ini hampir di semua wilayah kebakaran, selain itu juga pihak perkebunan kelapa sawit mengungkapkan atas kebakaran tersebut sudah melaporkan ke pihak Kapolsek setempat, namun jawaban daripihak Kapolsek, beekaitan dengan kebakaran yang di prioritaskan untuk helikopter dan waterbom diprioritaskan untuk wilayah yang sifatnya bukan Perusahaan,makanya kami di minta untuk mengatasi di wilayahnya masing- masing, kata, Mislam.

Sementara kendala yang di hadapi titik api begitu cepat karna cuaca yang panas dan angin cukup kencang,

Muslim, mengungkapkan, luasan wilayah kebun yang terbakar belum dapat di pastikan seberapa kebun sawit yang terbakar.

“Saya belum bisa kasih data luasan ,karna kita belum ukur secara resmi”,pungkas KTU mislam.

Sementara menurut Ketua Lembaga swadaya Masyarakat Lembaga Pemantau Penyelenggara Trias Politika RI (LP2TRI) Aminudin, menanggapi hal tersebut sangat menyayangkan Perusahaan besar Swata( PBS) seperti itu seharusnya memiliki peralatan yang cukup, mesalnya peralatan pemadamkebakaran dan lain lainya sesuai standar,
bukan malah sebaliknya justru peralatannya sangat minim dan manual,sehingga banyak kendala saat darurat ada bencana kebakaran.

“Peralatanya pemadam sangat minim,tidak memenuhi standar, kata Aminudin

Dia juga menambahkan, ada beberapa poin pelanggaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan tersebut.

Harusnya semua pihak,Instansi yang terkait dapat menindak dan mengusut tuntas kejadian kebakaran di PT HMBP 2”, (Kr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button