Kerinci

Di Duga Proyek Siluman Kab. Kerinci Tahun 2022

Sergapreborn Kab.Kerinci. Hasil penelusuran awak media SERGAPreborn terhadap proyek yang sedang
dikerjakan di kab.Kerinci tahun 2022 diduga proyek Siluman karena tidak adanya papan informasi padahal biaya yang digunakan untuk pembuatan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan dugaan adanya pembayaran fee untuk mendapatkan proyek.

Informasi keterbukaan publik sudah diatur dalam UU no.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan sejalan dengan kebijakan dasar pasal 28 f UUD 1945, keterbukaan informasi publik sangat penting oleh karena masyarakat dapat mengontrol setiap langkah atau kebijakan yang diambil oleh badan publik atau pemerintah yang setiap saat dapat di pertanggung jawabkan kembali kepada masyarakat apalagi menyangkut anggaran yang di gunakan untuk suatu pekerjaan yang akan diperuntukkan hasilnya untuk kepentingan masyarakat.

Di lokasi pekerjaan baik yang sedang dilaksanakan ( maupun sudah selesai ) awak media tidak dapat mengetahui siapa rekanan, pekerjaan dari dinas mana dan anggaran yang digunakan karena tidak ada papan informasi, hanya ada para pekerja dan ironinya tidak ada pengawasan dari dinas. Saat dikonfirmasi ke para pekerja, siapa rekanan atau kontraktornya, dijawab tidak tahu, kalau tidak tahu siapa kontraktornya bagaimana cara mereka bisa mendapatkan kerja tersebut.

Dilain proyek ada pekerja yang menyebut nama rekanan atau kontraktornya namun saat di hubungi melalui chat what’s app selulernya, dijawab tidak mengakui dan bukan sebagai rekanan proyek tersebut. Di duga keras ada kesepakatan, konspirasi atau kongkalikong antara para pekerja dan rekanan untuk menutup semua informasi terkait siapa pemilik proyek. Sehingga masyarakat dianggap tidak perlu tahu tentang proyek tersebut yang penting pekerjaan selesai, walaupun dilihat hasil tidak memuaskan dan tidak akan bertahan lama.

Dalam hal ini dinas PUPR kab.Kerinci sebagai pengguna anggaran di anggap lalai dan melakukan pembiaran terhadap proyek yang tidak memiliki papan informasi dan diduga para pengawas lapangan dari dinas terkait banyak tidak hadir dilokasi pekerjaan, hanya makan gaji buta dan jika pun hadir hanya sekedar untuk memenuhi absensinya di lokasi pekerjaan serta tidak ada berani mengambil tindakan dan memberikan saran kepada rekanan atau membuat laporan sesuai kenyataan di lapangan kepada atasannya.

( SERGAPreborn-bers )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button