Tasikmalaya

PEMASANGAN JEMBATAN BAILEY DIPERTANYAKAN

Tasikmalaya, Sergapreborn

Menanggapai pemberitaan Sergapreborn edisi yang lalu mengenai Pemasangan jembatan sementara atau bailey yang dikerjakan olehPara pegawai UPTD V Dinas Bina Marga dan penataan ruang ProvinsiJawa Barat, ketua Tim 7 Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia Wilayah priangan timur Burhan Soejani mengatakan, apabila hal tersebut benar terjadiSungguh sangat disayangkan karena seharusnya para pekerja tersebut melaksanakan tugasnya sebagai karyawan dinas bukan malah bekerja di perusahaan dan meninggalkan tugas Pokoknya sebagai pegawai dinas disamping itu bukankah pemasangan jembatan sementara itu sudah termasuk dalam kontrak sehingga itu sudah menjadi tanggungjawab perusahaan pemenang lelang dan yang mengherankan kenapa fihak PPK dan kepala UPTD V seolah membiarkan hal tersebut terjadi sehingga terkesan fihak dinas mengambil alih pekerjaan yang menjadi kewajiban perusahaan apalagi fihak UPTD V sampai memberikan segala pasilitasnya, seperti mobil truk dan mobil kren, sehingga terkesan perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan, baik secara teknis maupun pinansial karena untuk mobil truk dan kren saja perusahaan tidak mampu menyediakan sehingga harus menggunakan milik dinas, ujarnya.

Lebih jauh Burhan mengatakan sebaiknya fihak terkait dan penegak hukum segera turun tangan dan menindak tegas apabila benar terjadi ada suatu kesalahan, karena itu akan menimbulkan kesan kurang baik dimana dalam hal tersebut diduga ada oknum dinas yang bermain dalam kegiatan proyek penggantian jembatan cibeas ruas Jalan Tasikmalaya – Karangnunggal yang pelaknanya diserahkan pada CV.MEDAL JAYA sebagai pemenang lelang.

Sementara Dirman selaku pelaksana lapangan saat dihubungi dilokasi pekerjaan dalam keterangannya mengatakan, memang benar material Jembatan bailey adalah milik dinas dan yang mengerjakan pemasangannya juga orang dinas tapi untuk upah kerjanya pihak perusahaan yang membayar, karena kalau dikerjakan oleh kami itu bisa makan waktu lama, kalau oleh mereka bisa cepat karena sudah ahli demikian juga dengan kendaraan truk dan kren itu juga sama milik dinas tapi untuk bahan bakarnya perusahaan yang membayar.Saat ditanya apakah fihak perusahaan yang minta bantuan atau fihak dinas yang menawarkan bantuan tersebut. Dirman mengatakan dirinya tidak mengetahui tentang hal tersebut silahkan saja tanyakan ke PPK atau ke pa.andi selaku wakil dari perusahaan karena dirinya hanya diberi tahu akan datang jembatan sementara yang akan dipasang.

Sementara stum untuk pemadatan itu juga sama milik dinas termasuk operatornya. Ujarnya Lain halnya dengan andi saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan bahwa dalam hal pemasangan jembatan bailey untuk materialnya memang dari dinas tapi untuk upah kerjanya fihak perusahaan yang membayar, itupun bukan berarti perusahaan tidak punya tenaga atau tidak mau mengerjakan tapi sudah ditawari oleh fihak dinas sehubungan mereka mempunyai tenaga ahli dan alat jadi pengerjaannya bisa lebih cepat begitu juga dengan pasangan agregat untuk pemadatannya memang menggunakan stum dari dinas berikut operatornya, ujarnya.

Sementara Ridwan selaku PPK pada kegiatan tersebut saat ditanya mengenai siapa yang memberi kebijakan meminjamkan stum pada perusahaan untuk pemadatan agregat jembatan sementara, sampai berita ini diturunkan tidak memberikan jawaban, seolah tutup mata begitu juga dengan bambang selaku bagian peralatan saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak memberi jawaban.

( Tim )

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button