Tasikmalaya

Proyek Jalan Provinsi Telan Anggaran Milyaran Tuai Sorotan


Sergapreborn Tasikmalaya Pelaksanaan pekerjaan proyek jalan provinsi yang menelan anggaran miliaran Tahun 2021 tersebut diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, dan kualitasnya pun diragukan,ungkap seorang aktifis pemerhati pembangunan kepada Sergap baru-baru ini.

Proyek yang diduga rawan penyimpangan saat ini hampir selesai dikerjakan yang beralamat lokasi Kelurahan Gunung Gede sampai dengan jalur Jalan Syeh Abdul Muhyi Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya pada pekerjaan pelebaran Jalan dan pengaspalan hotmik yang di kerjakan PT. Bangun Pilar Patroman dengan anggaran Rp. 5. 145.315.980,79 hasil pekerjaan nya perlu di periksa kembali, yakni pada pelebaran pekerjaan rijit beton baik penerapan maupun ketebalan nya dibeberapa titik napak tipis.

Menurutnya pembangunan untuk ruas jalan di lokasi tersebut harus betul-betul berkualitas dan meminta agar rekanan pengawas dan konsultan benar-benar memperhatikan juga mengawasi pekerjaan jalan jangan sampai asal-asalan,pasalnya selain medan nya cukup berat juga lokasi jalan tersebut bisa dikatagorikan labil sehingga mudah rusak.

“pembangunan perbaikan jalan ini sangat di harapkan oleh masyarakat sekitar,terutama bagi pengguna jalan dikarenakan sudah cukup lama dalam kondisi rusak juga tidak nyaman dilalui,untuk itu jangan sampai rekanan baik pengawas dan konsultan lebih mementingkan asal beres sehingga kualitas pengerjaan jalan tidak di utamakan” ,paparnya.

Ditempat terpisah, dalam menyikapi persolan tersebut yang juga salah satu seorang ahli teknis yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa pada Lapisan Bawah (LPB) baik pada agregat maupun pekerjaan hotmix tersebut diduga tidak sesuai dengan bestek.

“Pekerjaan LPB itu dinilai tidak sesuai dengan spek teknis, Karena saat ini pengerasan pada kondisi jalan yang rusak dan banyak bergelombang,ini material yang digunakan selain pasir juga diduga menggunakan bahan yang tidak sesuai spek, maka Jika sudah di aspal dikhawatirkan nantinya mudah bergelombang kembali hingga bisa berakibat tidak tahan lama,” ucapnya.

“Mestinya setelah digilas itu harus rata dan padat secara maksimal,sedangkan ini nampak tidak padat dan kondisi tidak rata, untuk itu pihak pengawas harus jeli jangan sampai terjadi pembiaran dalam pekerjaannya,Apalagi ini menelan anggaran miliaran.

“pihak PPK pun harus turun tangan dan harus jeli melihat pelaksanaan pekerjaannya jangan sampai ada pembiaran juga jangan sampai hasil pekerjaan nya asal diterima begitu saja, karena jika hal itu benar terjadi bisa mengakibatkan keuangan negara kerugian besar,” paparnya.

Sementara pihak PPK ” Son Haji” saat ditemui di ruang kerjanya kantor UPTD pengelolaan jalan dan jembatan wilayah pelayanan V di jalan raya Ciamis Km.Bandung 108.600 Karangresik, kepada “Sergap” malah menyarankan agar mendatangi pihak pemborong ke alamat kantor nya.
Dhe.Gun.Bay

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button